FILM INDONESIA

Gara-Gara Hal Ini, Penyanyi Sara Fajira Rasakan Sakitnya Jadi Korban Pelecehan

Rabu, 25 Agustus 2021 19:41

Sara Fajira © instagram.com/sarafajira

Kapanlagi.com - Sukses sebagai penyanyi, Sara Fajira merambah dunia seni peran. Setelah debut lewat serial bertema zombi bertajuk HITAM, kali ini ia unjuk kebolehan berakting di film BALADA SEPASANG KEKASIH GILA.

Dalam film besutan Anggy Umbara tersebut, Sara Fajira diplot memerankan karakter Lastri yang merupakan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Ia juga bakal beradu akting dengan pebasket sombong Denny Sumargo.

Memainkan karakter bernama Lastri, Sara pun melakukan berbagai cara untuk menjiwai perannya. Untuk mendalami rasanya menjadi ODGJ, perempuan berusia 25 tahun ini melakukan riset dengan menonton film, video-video di YouTube, juga membaca artikel.

"Untuk peran Lastri ini aku perbanyak referensi entah itu dari film, YouTube, aku juga baca artikel gimana language Orang Dalam Gangguan Jiwa ini. Untung pengembangannya, aku beruntung dapat lawan main yang oke, juga Mas Anggy yang membebaskan mengeksplor kita mau gimana," kata Sara dalam jumpa pers virtual, pekan lalu.

1. Sakitnya Jadi Korban Pelecehan

Dalam sebuah adegan, Sara Fajira harus melakoni adegan ketika karakternya mengalami pelecehan seksual. Pada kesempatan itu ia seperti merasakan mimpi buruk karena harus memosisikan diri berada di situasi tersebut.

"Scene di mana aku dilecehkan, diperkosa ramai-ramai, itu gimana ya. Siapa sih yang mau dilecehkan kayak gitu? I think that's the worst feeling ever. Even it's just act. Aku jadi bisa tahu, oh ternyata begini ya rasanya mungkin wanita yang pernah dilecehkan," jelas perempuan kelahiran Surabaya tersebut.

BALADA SEPASANG KEKASIH GILA merupakan film bergenre komedi tragedi yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Han Gagas. Novel ini merupakan satu dari tujuh judul yang memenangkan kompetisi Kwikku Script Hunt.

Film ini sendiriberkisah tentang pertemuan dua orang dengan gangguan jiwa bernama Jarot (Denny Sumargo) dan Lastri. Mereka dianggap tidak waras oleh orang di sekitar, hingga keduanya mempertanyakan kenapa yang mengaku waras malah lebih sering berbuat gila.


REKOMENDASI
TRENDING