Kapanlagi.com - Rencana pemutaran film MERANTAU pada April ternyata meleset jauh dari perkiraan. Tema besar film ini adalah keharusan seorang pemuda Minangkabau untuk merantau mencari pengalaman keluar daerah. Film laga yang menggunakan silat sebagai andalan ini rencananya baru dirilis 6 Agustus 2009."Ada beberapa adegan laga yang pengambilan gambarnya membutuhkan waktu jauh lebih banyak dari yang kami perkirakan. Akhirnya kami harus menjadwal ulang penayangannya," kata Ario Sagantara, produser film MERANTAU saat ditemui KapanLagi.com di Ke’Kun café Kemang, Jakarta, Senin (8/6). Pembuatan film laga ini diambil dengan lokasi syuting di Bukittinggi dan Jakarta.Setiap adegan laga, lanjutnya, membutuhkan 10-15 kali pengambilan gambar. Bahkan pada adegan yang sulit pengambilan gambar bisa sampai 50-an kali. "Ada satu adegan yang memaksa kami bekerja sehari penuh untuk mengambil satu adegan saja. Karena kami baru selesai setelah mengambil gambar 54 kali," terangnya. Meskipun belum diputar namun, film yang dibintangi oleh Christine Hakim dan Iko Uwais ini telah mengukir prestasi. Awal Maret lalu, film MERANTAU dipresentasikan di masyarakat film Hongkong Filmaut. Pada 13-15 Mei 2009 MERANTAU juga mendapat kesempatan untuk pemutaran trailer dan 3 adegan laganya. "Tanggapan masyarakat di sana positif dan itu memacu semangat kami. Karena di film ini kami benar-benar ingin mengangkat budaya yang murni milik Indonesia," lanjutnya.Tak hanya itu, beberapa media asing bahkan memberitakan film MERANTAU ini. Di Denmark, Impact Movie Magazine, mengulas proses pembuatan film ini. Bisa jadi kehadiran Laurent Buson, pemeran tokoh antagonis Lars, yang berasal dari Perancis menarik minat media luar. "Tapi apapun itu kami berbangga diri karena film ini sudah dinanti kehadirannya. Semoga bisa memberi nuansa berbeda di perfilman Indonesia," tuturnya.