Rekomendasi Film untuk Kamu yang Berusia 30 Tahun ke Atas, Siap-Siap 'Ditampar Realita'
Diterbitkan:

Simak rekomendasi film usia 30 tahun ke atas yang siap mengguncang emosi berikut!
Kapanlagi.com -
Memasuki usia 30 tahun ke atas, hidup sering kali tidak sesuai ekspektasi. Karier mandek, cinta tak pasti, atau bahkan kehilangan arah menjadi kenyataan yang tak terhindarkan.
Di fase ini, film bukan lagi sekadar hiburan, tapi bisa menjadi cermin kehidupan yang menggugah hati. Karena itu, KapanLagi.com sajikan rekomendasi film untuk kamu yang berusia 30 tahun ke atas—film-film yang siap "menampar" dengan kenyataan hidup, membuatmu merenung, dan mungkin, menyusun ulang arah tujuanmu.
Dirangkum KapanLagi.com dari berbagai sumber pada Kamis, (12/6/2025), berikut deretan judul yang layak masuk daftar tontonanmu.
Advertisement
1. The Worst Person in the World: Ketika Usia 30 Jadi Titik Galau Terbesar
Foto: Prime Video.
The Worst Person in the World merupakan film Norwegia yang menceritakan kehidupan Julie, seorang perempuan berusia 30-an yang masih berjuang memahami siapa dirinya. Film ini menggambarkan bagaimana ia terus-menerus mengganti jalur karier, meragukan pilihannya dalam hubungan, dan merasa tidak pernah benar-benar tahu apa yang ia inginkan dari hidup.
Ketidakpastian Julie terasa begitu dekat dengan realita banyak orang di usia 30-an yang merasa hidupnya belum menemukan arah. Perubahan-perubahan yang ia lakukan bukan hanya soal keputusan besar, tapi juga tentang pencarian makna dan identitas di tengah tekanan sosial yang terus berkembang.
Film ini tidak menawarkan solusi instan atau akhir bahagia yang sempurna. Justru, narasinya dibagi dalam beberapa bab untuk memperlihatkan bahwa pencarian jati diri bisa penuh kebingungan, kontradiksi, dan bahkan kesalahan. Bagi penonton dewasa muda, film ini akan terasa seperti refleksi personal yang jujur dan menyentuh.
(Sule bicara tentang kondisi kesehatannya, ternyata penyakitnya nggak cuma satu.)
2. Tick, Tick� Boom!: Mengejar Impian di Tengah Ketakutan Akan Gagal
Foto: Netflix.
Film Tick, Tick� Boom! mengangkat kisah seorang komposer muda bernama Jonathan yang merasa hidupnya akan berakhir sebelum sempat mencetak karya besar. Di usia menjelang 30, ia dikejar tenggat waktu yang ia buat sendiri untuk meraih impian, sementara hidup terus menuntut stabilitas dan kepastian.
Konflik utama dalam film ini muncul dari dilema antara mengejar mimpi dan menghadapi kenyataan hidup yang keras. Jonathan berada dalam tekanan mental dan emosional karena merasa semua orang di sekitarnya sudah menemukan tempatnya, sementara ia masih bergelut dengan proyek yang belum juga selesai. Film ini dengan jujur menampilkan rasa takut yang muncul ketika waktu terasa semakin sempit.
Dibungkus dalam format musikal yang dinamis, Tick, Tick� Boom! tetap mempertahankan lapisan emosional yang dalam. Film ini cocok untuk penonton yang sedang mempertanyakan arah hidupnya, merasa tertinggal dari pencapaian orang lain, atau takut bahwa usahanya selama ini sia-sia. Sebuah tontonan yang bukan hanya menghibur, tetapi juga menyadarkan.
3. Good Will Hunting: Menemukan Arah Hidup Setelah Terluka
Foto: Netflix.
Good Will Hunting mengisahkan tentang Will, seorang pemuda cerdas dengan masa lalu yang kelam dan penuh luka. Meskipun memiliki kemampuan luar biasa dalam matematika, ia memilih hidup sederhana dan menghindari perhatian karena takut menghadapi dirinya sendiri. Film ini memperlihatkan bagaimana luka batin yang tidak disembuhkan bisa menghalangi seseorang untuk berkembang dan menemukan tujuan hidupnya.
Ketika Will mulai menjalani proses terapi, perlahan ia belajar mengenali rasa sakit yang selama ini ia pendam. Hubungannya dengan orang-orang di sekitarnya, terutama dengan seorang terapis, membantunya keluar dari pola hidup yang penuh pelarian. Film ini tidak hanya tentang kecerdasan, tetapi juga tentang keberanian untuk menghadapi diri sendiri dan menentukan arah hidup dengan sadar.
Bagi kamu yang berusia 30 tahun ke atas, Good Will Hunting bisa menjadi pemicu refleksi pribadi. Film ini menunjukkan bahwa perubahan sejati tidak datang dari dunia luar, tetapi dari dalam diri sendiri.
(Tom Holland alami gegar otak ringan saat lakukan syuting SPIDER-MAN: BRAND NEW DAY.)
(kpl/sfh)
Shaheen Fadhiya Hannanah
Advertisement