1. Lapar Mata

Menurut mereka, kebiasaan ini semakin menjadi-jadi karena harga perintilan yang mereka incar biasanya cukup terjangkau. Hal inilah yang membuat mereka merasa tidak perlu membuat anggaran khusus saat hendak berbelanja.

"Karena perintil-perintilan, jadi kayaknya nggak usah dibudgetin. Ada yang lucu, beli aja," lanjutnya.

Genta menambahkan bahwa salah satu momen yang paling sering membuat mereka 'lapar mata' adalah saat harus mencari kado. Mereka lebih suka mendatangi toko yang menyediakan berbagai macam produk dalam satu tempat agar lebih mudah memilih.

2. Cari Kado

"Waktu itu mau cari kado, bingung kan nyari di mana. Akhirnya ke tempat yang lengkap, semuanya ada. Blind box ada, kosmetik ada, alat tulis juga banyak," kata Genta.

Namun, kehadiran TRIOUT di acara pembukaan gerai tersebut bukan hanya soal berburu barang-barang lucu. Sesuai dengan kepribadian mereka yang seru, ketiganya juga terlihat asyik ikut memeriahkan suasana dengan berbagai permainan dan aktivitas kreatif bersama para pengunjung.

"Kita seru-seruan di sini, ada games, capit-capit, bikin boneka, terus belanja," ujar Moldy.

3. Pengalaman Berbeda

Berbagai aktivitas seru tersebut rupanya memang menjadi bagian dari konsep acara yang sengaja dihadirkan untuk memberikan pengalaman berbeda bagi para pengunjung. Hal ini diungkapkan oleh Rosita, selaku Area Manager Mumuso Indonesia.

"Kami ingin menghadirkan pengalaman berbelanja yang lebih dari sekadar membeli produk. Lewat aktivitas seperti DIY Boneka dan Mesin Capit, pengunjung bisa berkreasi dan mengekspresikan diri dengan cara yang fun dan penuh makna," ujar Rosita.