Ersa Mayori Ditinggalkan Ayah Tercinta

Kapanlagi.com - Ditinggalkan ayah tercinta, tentu saja membawa duka tersendiri bagi Ersa Mayori. Namun bagi Ersa sosok papa-nya membawa kenangan yang tak akan terlupakan. Papa Ersa, Rozaini Zatim meninggal di rumah sakit Tebet hari Senin (21/12) pagi di usia 71 tahun. Sebelumnya ayah bintang ini sempat mengeluhkan sesak nafas di dadanya. Bagi Ersa kepergian sang ayah berlangsung terlalu cepat. "Aku merasa semuanya berlangsung dengan cepat. Aku juga tidak berpikir karena aku sempat bercanda. Abis sholat subuh, papa merasa sesak nafas di dadanya dan langsung dibawa ke UGD RS Tebet, ternyata nadinya sudah lemah dan langsung di pompa. Dan ternyata dokter menyatakan kalau papa sudah tidak ada nyawanya lagi, itu sekitar pukul 6.30," terang Ersa yang ditemui di kediaman ayahnya di Tebet, Senin (21/12).Ersa menceritakan kalau papa-nya sempat meminta dibelikan udang. Saat itu Ersa sedang ada pekerjaan di Cirebon. Permintaan yang bernada memaksa ini di luar kebiasaan sang papa. Sepulang dari Cirebon, Ersa sempat bercanda dengan orang tuanya ini, sebelum pagi harinya dikabarkan soal kepergiannya. "Kebetulan pulang dari Cirebon saya sempet bercanda-bercanda dengan papa, cuman tadi pagi saya mau berangkat siaran langsung ditelepon sama kakak saya yang mengabarkan papa sudah tidak ada. Saya tidak jadi siaran dan langsung ke rumah sakit," ujar Ersa.Di balik kesedihan dengan kepergian papa-nya, Ersa menyimpan kenangan dan petuah terbaik dari orang tuanya ini. "Pelajaran dari papa banyak sekali. Dia sosok ayah yang saya kagumi. Dedikasi terhadap pekerjaan dan keluarganya sangat tinggi. Orangnya supel, sangat rasional. Apalagi di usianya yang ke 71, dia masih sempat bekerja, padahal dia sudah pensiun. Tapi dia masih mengajar dan tidak mengeluh sama sekali dan dia punya keinginan kalau meninggal tidak meninggalkan sesuatu yang buruk. Dulu saya menikah tidak sempat pacaran dan langsung diajak nikah, di situ saya bingung, lalu saya nanya sama papa, 'Di situ papa ngasih masukan ke saya, hidup ini harus berani ambil resiko dan harus banyak belajar," kilahnya.