KapanLagi.com® Goes to SMA Islam Al-Azhar 3: Dimas Anggara Pernah Dibully

Penulis: Dewi Ratna

Diterbitkan:

KapanLagi.com® Goes to SMA Islam Al-Azhar 3: Dimas Anggara Pernah Dibully KapanLagi.com®

Kali ini di KapanLagi.com® Goes to School mengupas tentang issue bullying. Maraknya aksi bullying atau kekerasan yang menimpa siswa-siswi junior pada pelaksanaan Masa Orientasi Siswa (MOS), membuktikan bahwa MOS masih menjadi ajang kekerasan di lingkungan sekolah. Bahkan di luar MOS pun tindakan kekerasan ini kerap terjadi.


KapanLagi.com® with Indosat IM3 Goes to School: School Hero "Sekalee Beraksi, Bebas Bully", hadir di SMA Islam Al-Azhar 3, Kebayoran Baru, Jakarta. Di sini, siswa-siswi SMA Islam Al-Azhar 3 bisa menikmati workshop gratis yang berisi, bersifat edukatif, interaktif, dan tetap menghibur.
Event ini berlangsung pada Selasa (6/11) di aula SMA Islam Al-Azhar 3. Workshop dimulai pada pukul 10:00 WIB dan diawali dengan perkenalan mengenai KapanLagi.com® sebagai the biggest entertainment network di Indonesia, yang dibawakan oleh Citra Natasya selaku Marketing Communication Manager.
Kali ini KapanLagi.com® menggaet Dimas Anggara untuk ikut berbicara mengenai issue bullying. Dimas yang dikenal sebagai model dan actor, dapat membuat suasana semakin hidup dan membangun antusiasme siswa–siswi selama workshop berlangsung. Tanpa disangka, cowok kelahiran 1988 ini pernah mengalami bullying ketika masih sekolah.
"Bagi saya, bullying ini enggak ada guna dan enggak penting. Meski saya pernah mengalaminya, tapi saya enggak pernah ngebales balik ke para junior–junior saya. Lebih baik membangun friendship daripada melakukan bullying. Saling menghargai, bisa berbaur dan nongkrong bareng dengan semua kelas, baik kelas 1, 2 ,3, dan ikut ekstrakurikuler, itu terbukti sangat helpful, karena bikin semua kompak!“ pungkas cowok yang bermain dalam sebuah sinetron bertajuk Love in Paris ini
Di akhir acara, para siswa-siswi dihibur dengan penampilan dari BARRIS, di mana Dimas Anggara, sang vokalis membuktikan kemampuan sekaligus bakatnya dibidang music.
Tidak ada satupun yang mendukung tindakan kekerasan ini, baik dari sisi Citra Natasya Marketing Communication Manager KapanLagi.com®, Dimas Anggara, seluruh siswa-siswi dan para guru SMA Islam Al-Azhar 3. Data terbaru Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan, sebanyak 87,6% siswa mengaku pernah menghadapi kekerasan di sekolah.
MOS seharusnya bukan menjadi ajang transfer budaya kekerasan dan perpeloncoan, melainkan momentum awal pembentukan karakter, eksplorasi gagasan, serta kesepakatan siswa atas aturan sekolah tersebut. Segala sesuatu tindakan yang berbau kekerasan yang terjadi di sekolah adalah sikap yang keluar dari nilai-nilai kemanusiaan dan tujuan pendidikan.KapanLagi.com® Goes To School juga akan dilakukan di sekolah-sekolah lainnya. Apakah itu sekolahmu? There's only one way to find out!! Follow @kapanlagicom dan ikutin terus serunya kegiatan off air kami!

(Ammar Zoni dipindah ke Nusakambangan dan mengaku diperlakukan bak teroris.)

(kpl/dew)

Editor:

Dewi Ratna

Rekomendasi
Trending