Mengakhiri Tahun, Begini Suka Duka Yang Dilalui NOAH Sepanjang Tahun 2018

Penulis: Tantri Dwi Rahmawati

Diperbarui: Diterbitkan:

Mengakhiri Tahun, Begini Suka Duka Yang Dilalui NOAH Sepanjang Tahun 2018
NOAH © KapanLagi.com/Daniel Kampua

Kapanlagi.com - Tahun 2018 baru saja berakhir. Tentu, 2018 tinggalkan berbagai kenangan bagi setiap orang, tak terkecuali bagi band NOAH. NOAH yang sudah cukup lama berkecimpung di dunia musik tanah air, ternyata punya kesan suka duka tersendiri selama tahun 2018.


Menurut Ariel, salah satunya adalah tentang fasilitas bermusik. "Waduh banyak banget (suka dukanya) ya. Mungkin dari keadaan misalnya kita mau bermusik fasilitasnya nggak seperti sekarang. pengen bikin akustik yang bagus tapi alatnya nggak kebeli," tukasnya saat dijumpai di Gempita SCTV 2019, Pantai Karnaval Ancol, Jakarta Utara, Senin (31/12) lalu.


Selain itu, Ariel juga nggak memungkiri bahwa tour NOAH cukup melelahkan. "Kalau perjalanan ya hampir sama kayak temen-temen yang lain juga, capek di jalan, mungkin sempet bosen kelamaan tur," ujar pria 37 tahun ini.


Meski begitu, Uki menambahkan bagaimanapun 2018 dilalui dengan banyak momen menyenangkan. "Banyak sukanya sih yang pasti mas," ucapnya singkat.

1. Perbaiki Kinerja

Meski mengaku nggak ada harapan atau resolusi tahun 2018 yang nggak terwujud, NOAH tampaknya tetap punya evaluasi terkait pekerjaan yang harus ditingkatkan. "Mungkin kalau yang harus diperbaiki etika kerja kali ya, emergency waktu, fokusnya, itu mungkin yang harus diperbaiki di tahun depan," jelas Ariel.

Terkait pekerjaan, NOAH masih mengisi acara di Ancol pada malam tahun baru. "Tahun lalu kita libur jadi agak berbeda dengan tahun lalu ini hujan ya dan anginnya kenceng dari kemarin. Tapi sejauh ini aman mudah-mudahan sampai selesai. Tapi kalau misalkan konsep seru banget tadi kita dari awal puas," tukasnya.

(Rumah tangga Tasya Farasya sedang berada di ujung tanduk. Beauty vlogger itu resmi mengirimkan gugatan cerai pada suaminya.)

2. Soal Usulan Hari Duka

Cuaca yang nggak menentu ini tentu mengingatkan pada musibah tsunami Anyer beberapa waktu lalu. Hingga akhirnya muncul wacana menjadikan 22 Desember sebagai hari duka musik Indonesia.

Soal usulan tersebut, NOAH mengembalikan pada publik. "Ya kalau misal dirasa oleh banyak pihak itu perlu kenapa nggak, saya baru denger soalnya," pungkas Ariel.

(kpl/apt/tdr)

Rekomendasi
Trending