Kapanlagi.com - Merasa prihatin terhadap nasib pekerja di luar negeri atau lebih dikenal dengan sebutan buruh migran, Nini Karlina bersedia ditunjuk sebagai duta mereka. Pasalnya bukan rahasia umum lagi jika nasib mereka kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Padahal devisa yang dikirim mereka pada kas negara merupakan kedua terbesar setelah migas.

Nini mengakui hal tersebut saat ditemui di Bebek Bali, Kamis (21/12) sore.

Menurutnya, ihwal dirinya diminta sebagai duta, ketika Mei lalu bertandang ke Korea atas undangan mereka. Tak disangka pelantun GANTENGNYA PACARKU ini malah ditunjuk sebagai duta untuk menyuarakan nasib mereka.

"Saya ngga tega melihat keadaan mereka disana. Ya, akhirnya saya bersedia diminta menjadi duta, agar pemerintah segera memperhatikan nasib mereka. Resminya sih Juli lalu. Mereka juga ternyata punya jaringan antara tenaga kerja di berbagai negara, termasuk dengan ILO (organisasi PBB yang mengurusi buruh)," katanya.

Segudang kegiatan pun langsung dilahap Nini. Satu diantaranya mendatangi DPR untuk meminta standarisasi dana perekrutan bagi tenaga kerja yang akan dikirim keluar negeri. Sebab selama ini tak terjadi kesamaan antar pengelola tenaga kerja.

"Kebetulan daerah saya paling banyak yang jadi buruh migran. Ada yang harus bayar 7 juta rupiah, tapi ada juga yang lebih dari itu. Dan itu pun belum tentu diberangkatkan. Bayangkan, sudah ngumpulin uang capek-capek, eh ngga jadi berangkat. Makanya saya minta pemerintah segera buat standarisasi di semua lini," tegasnya.

Guna mempermudah sosialisasi mengenai tenaga kerja, Nini mengaku kini tengah mengerjakan video eductainment yang dibiayai ILO.

"Mudah-mudahan dengan dibuatnya ini akan semakin membuka mata masyarakat tentang nasih buruh migran," urai Nini yang dibantu Franky Sahilatua.