Pak Raden dan PFN Diminta Berdamai

Kapanlagi.com - Pertemuan antara Drs Suryadi atau Pak Raden dengan Dirjen Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) Depkumham menghasilkan sebuah kesepakatan. Dalam pertemuan tersebut, Dirjen HAKI meminta agar penyelesaian sengketa kepemilikan boneka Si Unyil diselesaikan di luar pengadilan dengan musyawarah mufakat.
"Pak Dirjen, siap memberikan arahan dan penjelasan, bagaimana problem yang sebenarnya yang terjadi. Kalau ada yang bisa diselesaikan dengan baik, kenapa nggak. Persoalan saat ini memang variablenya kan banyak. Jangan sampai melebar ke pihak lain," ujar kuasa hukum Pak Raden, R Dwiyanto Prihartono saat dihubungi KapanLagi.com®, Kamis (26/4) siang.
Dijelaskan oleh Dwi jika perjanjian antara Pak Raden dan Perusahaan Film Negara (PFN) memiliki banyak kesepakatan. Perjanjiannya banyak ternyata. Dan bisa dibilang berganda, dan sama sekali nggak ada yang dicabut tanpa imbalan. Tapi, kalau dilihat dan ditelaah secara hukum, memang Pak Raden memiliki posisi yang kuat dan bisa menang," ujar Dwi.
Dirjen memang memberikan himbauan dalam proses penyelesaian dengan menggunakan cara out of court settlement (di luar pengadilan) dalam rangka mencapai hasil maksimal dengan tetap mempertahankan aspek manfaat dan ekonomi selain aspek moral atas suatu ciptaan.
“Persoalan pokok tentang boneka Si Unyil milik Pak Raden adalah karena terjadinya distorsi dalam perumusan kontrak yang bersifat tidak menguntungkan bagi pencipta yang pada dasarnya menurut hukum yang berlaku, ciptaan adalah satu produk intelektual yang dilindungi secara kuat sejak ciptaan dilahirkan meski tidak didaftarkan,” tegas Dwiyanto.
Pihak Pak Raden dan tim menerima masukan-masukan tersebut secara baik sebagai bahan pengambilan keputusan selanjutnya dan pada dasarnya sepaham dengan dilakukannya upaya penyelesaian dengan mengedepankan musyawarah.