Rudi Hadisuwarno: Tren Rambut Kembali ke 1960-an
Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Maestro tata dan kesehatan rambut Rudi Hadisuwarno mengatakan tren rambut selalu berulang, seperti tahun ini yang cenderung kembali pada gaya rambut era 1960-an.
"Tren model rambut batok, misalnya, dengan potongan rambut pendek namun bagian atas disisakan mirip batok kelapa," katanya di sela seminar dan peluncuran tren rambut 2012 di Semarang, Rabu (28/03/2012).
Meski selalu berulang, menurut dia, tren rambut dari tahun ke tahun selalu mengalami perkembangan dan inovasi sehingga tidak sama persis dengan tren sebelumnya, seperti inovasi dari pewarnaan.
Pada peluncuran tren rambut 2012 itu, Rudi memperkenalkan tren rambut terbaru yang dikemas dalam tema En Amour, terbagi atas dua kategori, yakni The Elegant Extreme dan The Extreme Elegant.
Ia menjelaskan, setiap tren yang dikenalkannya tetap melihat segmentasi konsumen, yakni tren komersial yang biasanya banyak diincar pelanggan-pelanggan salon dan tren dunia khusus untuk model.
"Kalau untuk tren komersial saya kemas dalam The Elegant Extreme, ini biasa diburu langganan-langganan salon. Sebenarnya dari guntingan biasa, namun ada permainan warna yang mempercantik," katanya.
The Elegant Extreme menawarkan lima model rambut, yakni Luminosity, potongan model medium bob dengan perpaduan warna tembaga, Agigator potongan rambut super pendek dengan jambul dipadu warna gelap.
Kemudian, Disguise, potongan rambut panjang dipadu warna cokelat tembaga yang disisir satu sisi, Masquerad model sasak jambul membentuk sanggul, dan Ascencion potongan rambut pria dengan warna emas.
Kalau Extreme Elegant, kata dia, terinspirasi dari tren rambut dunia dan memang tidak menyasar konsumen secara komersial, biasanya merupakan ekspresi kreativitas dari sang penata rambut.
Untuk potongan rambut model batok, kata Rudi, dikemas dalam model Promenade, berupa potongan rambut lurus super pendek dengan poni yang sedikit lebih panjang dari rambut belakang, dipadu warna perak.
Dibandingkan tren rambut tahun lalu yang cenderung feminin, ia mengakui tren rambut tahun ini menganut konsep ekstrim, dengan guntingan yang lebih berani, seperti rambut model batok era tahun 1960.
"Setiap model rambut harus disesuaikan dengan kepribadian orangnya. Tata rambut ini juga bisa menutupi kekurangan di wajah, misalnya potongan asimetris untuk wajah yang kurang simetris," kata Rudi.
"Tren model rambut batok, misalnya, dengan potongan rambut pendek namun bagian atas disisakan mirip batok kelapa," katanya di sela seminar dan peluncuran tren rambut 2012 di Semarang, Rabu (28/03/2012).
Meski selalu berulang, menurut dia, tren rambut dari tahun ke tahun selalu mengalami perkembangan dan inovasi sehingga tidak sama persis dengan tren sebelumnya, seperti inovasi dari pewarnaan.
Pada peluncuran tren rambut 2012 itu, Rudi memperkenalkan tren rambut terbaru yang dikemas dalam tema En Amour, terbagi atas dua kategori, yakni The Elegant Extreme dan The Extreme Elegant.
Ia menjelaskan, setiap tren yang dikenalkannya tetap melihat segmentasi konsumen, yakni tren komersial yang biasanya banyak diincar pelanggan-pelanggan salon dan tren dunia khusus untuk model.
"Kalau untuk tren komersial saya kemas dalam The Elegant Extreme, ini biasa diburu langganan-langganan salon. Sebenarnya dari guntingan biasa, namun ada permainan warna yang mempercantik," katanya.
The Elegant Extreme menawarkan lima model rambut, yakni Luminosity, potongan model medium bob dengan perpaduan warna tembaga, Agigator potongan rambut super pendek dengan jambul dipadu warna gelap.
Kemudian, Disguise, potongan rambut panjang dipadu warna cokelat tembaga yang disisir satu sisi, Masquerad model sasak jambul membentuk sanggul, dan Ascencion potongan rambut pria dengan warna emas.
Kalau Extreme Elegant, kata dia, terinspirasi dari tren rambut dunia dan memang tidak menyasar konsumen secara komersial, biasanya merupakan ekspresi kreativitas dari sang penata rambut.
Untuk potongan rambut model batok, kata Rudi, dikemas dalam model Promenade, berupa potongan rambut lurus super pendek dengan poni yang sedikit lebih panjang dari rambut belakang, dipadu warna perak.
Dibandingkan tren rambut tahun lalu yang cenderung feminin, ia mengakui tren rambut tahun ini menganut konsep ekstrim, dengan guntingan yang lebih berani, seperti rambut model batok era tahun 1960.
"Setiap model rambut harus disesuaikan dengan kepribadian orangnya. Tata rambut ini juga bisa menutupi kekurangan di wajah, misalnya potongan asimetris untuk wajah yang kurang simetris," kata Rudi.
(Kondisi Vidi Aldiano bikin khawatir, kesakitan jalan di panggung dan dituntun Deddy Corbuzier.)
(antara/dar)
Editor:
Darmadi Sasongko
Advertisement
More Stories
Advertisement
Advertisement