Kapanlagi.com - Malang benar nasib pesinetron Revaldo, ibarat pepatah: 'Sudah jatuh, tertimpa tangga pula'. Pasalnya, dirinya harus menunda pengajuan pembelaan diri atas kasus kepemilikan narkoba yang ditujukan padanya. Berkas pledoi (pembelaan) itu gagal dibacakannya, karena nenek yang juga menjadi pengacaranya, Ny. Hindarsih Syafaruddin, meninggal dunia tepat tepat pukul 11.00, hanya beberapa jam sebelum sidang dimulai.

Cowok yang akrab disapa Aldo itu tak kuasa menyembunyikan kesedihannya. Di kursi pesakitan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Aldo menangis. Hakim ketua, Adriansyah Badli, yang mengetahui pengacara Revaldo meninggal, meminta pendapat Jaksa Penuntut Umum. Kedua pihak sepakat, sidang ditunda sampai hari Rabu (16/8) mendatang.

Wajar jika Aldo terlihat memendam kesedihan yang begitu mendalam. Beberapa kali dia menitikkan air mata. Menurutnya, nenek dan sekaligus pengacaranya itu merupakan orang dekat yang sangat berjasa. Dari sekian orang yang mau membantu, ibu dari ayahnya itulah yang turun tangan untuk pertama kalinya.

"Beliau kasih semangat, dukungan, pokoknya banyak banget lah," ujar cowok kelahiran Jogjakarta 19 Juni 1982 itu.

Selain itu, hal yang membuatnya makin bertambah sedih karena dirinya tidak bisa melihat jenazah dan mengantarkan hingga ke peristirahatan terakhir. "Terakhir ketemu seminggu lalu di sini (persidangan, red). Pengin jenguk, tapi nggak bisa," ucapnya lesu.

Kini, Aldo didampingi seorang pengacara yang lain, Riri Purbasari. Seperti diberitakan, Aldo dituntut hukuman tiga tahun penjara, karena tertangkap memiliki obat-obatan terlarang jenis sabu-sabu. Aldo merasa sangat terpukul dengan tuntutan itu. Ditambah lagi, pengacara sekaligus nenek tercintanya meninggal dunia.

"Yang penting sudah buat pembelaan," tandasnya.