Urus Boneka Si Unyil, Pak Raden Temui Dirjen HAKI

Kapanlagi.com - Drs. Suryadi, atau lebih dikenal dengan nama Pak Raden terus berjuang untuk mendapatkan hak kepemilikan boneka si Unyil. Selama ini, Pak Raden mengakui tak pernah mendapatkan royalti dari pihak Perusahaan Film Negara (PFN). Oleh sebab itulah, Pak Raden bersama pengacaranya menemui Dirjen Hak Kekayaan Intelektual Kementrian Hukum dan HAM.
"Atas surat permohonan informasi yang disampaikan beliau kepada Dirjen Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) Kementrian Hukum dan HAM beberapa waktu yang lalu, kemarin beliau akhirnya diundang untuk bertemu dan membicarakan mengenai hak kepemilikan boneka si Unyil yang merupakan ciptaannya," ujar kuasa hukum Pak Raden, R Dwiyanto Prihartono saat dihubungi KapanLagi.com®, Kamis (26/4) siang.
Dalam pertemuan itu, Pak Raden didampingi oleh Tim Advokasi dan Konsultan HKI antara lain R. Dwiyanto Prihartono, SH, Risa H Amrikasari, Yosafat T Triharjanto, SH, Lury Elza Alex, SH, LL.M, Khrisna Pabichara. Pertemuan sendiri juga dihadiri oleh Dirjen HKI bersama dengan Sekretaris Dirjen, Direktur Hak Cipta, Direktur Kerja sama, Direktur Merek, dan Direktur IT.
"Jadi pertemuan itu sebenarnya hanya ingin mendapatkan informasi mengenai hak cipta. Dalam kesempatan itu, Pak Raden juga menceritakan mengenai riwayat ciptaan boneka tokoh cerita Unyil dan tokoh-tokoh lainnya dalam cerita Unyil serta keinginan untuk menguasai kembali sebagai pencipta sekaligus kembali menjadi pemegang hak ciptanya," ujar Dwi.
Beberapa waktu yang lalu, sempat beredar kabar bahwa Menteri BUMN Dahlan Iskan memenuhi janjinya membuka jalan bagi Pak Raden untuk mendapatkan tunjangan sebesar Rp10 juta per bulan. Namun, melalui akun twitter @_PakRaden_ ia membantah. "Tersiar kabar di sejumlah media bahwa saya menerima uang Rp10 juta. ITU TIDAK BENAR, saya tidak pernah menerima uang sepeser," tulisnya.