Jusuf Kalla: Saya Bukan Politikus Yang Baik

Diperbarui Sabtu, 13 September 2014 08:15 WIB

Jusuf Kalla / KapanLagi® - Foto: Agus Apriyanto

Kapanlagi.com - Jusuf Kalla akan maju menemani Jokowi untuk memimpin negara Indonesia sebagai wakil presiden untuk periode 2014 - 2019. Sosoknya yang murah senyum namun tegas diharapkan mampu membawa Indonesia ke arah yang lebih baik ke depannya.

Meskipun begitu, ternyata JK, sapaan akrab Jusuf Kalla, mengaku bahwa ia bukanlah sosok politikus yang baik. Ia mengaku sempat punya beberapa kesalahan ketika masih menjabat sebagai menteri di masa lalu.

“Saya bukan politikus yang baik, saya lebih cenderung professional.„
Jusuf Kalla

"Nggak punya cita-cita karena saya sebenarnya bukan politikus yang baik, saya lebih cenderung professional. Waktu saya menteri jaman Gus Dur, saya nggak punya partai. Jadi main tunjuk aja, mungkin penguasa dari Timur Indonesia yang ngerti negeri ini. Waktu jadi wapres pertama, juga nggak punya partai. Terpilih baru ada partai. Namun giliran ada partai dan jadi ketua, ikut pemilu malah kalah. Saya di sini didukung PDIP dan dicalonkan sebagai pribadi," jelas JK ketika ditemui di kediamannya daerah Jakarta Selatan (11/9) kemarin.

JK seorang professional / KapanLagi®

Ditanya mengenai posisinya, JK lebih memilih untuk menyerahkan penilaian pada orang lain. Bapak lima anak ini juga menjelaskan mengenai perbedaan dari seorang politikus, birokrat, dan seorang professional.

"Saya gak bisa nilai diri sendiri, biar orang yang menilai. Negarawan melihat negeri ini satu generasi, mungkin saya berpikir ke situ. Kalau politikus melihat negeri ini 5 tahun. Sedangkan birokrat bagaimana melihat pemerintah ini setiap tahunnya. Kalau professional menjalankan tugas-tugasnya dengan baik sebab orientasinya hasil," jelasnya panjang lebar.

Sementara itu, JK sendiri ternyata sempat tak dapat restu dari istrinya untuk terjun ke dunia politik. Alasannya...

(Di luar nurul, Inara Rusli dilaporkan atas dugaan perselingkuhan dan Perzinaan!)