Kapanlagi.com - Tak hanya musik, ternyata buku juga sudah menjadi 'santapan' sehari-hari Glenn Fredly selama ini. Kira-kira buku karangan siapa sih yang jadi bacaan favoritnya?

"Saya terinspirasi dengan buku, bukunya Pramoedya Ananta Toer. Buku yang sangat besar dengan karya yang dilarang, dan lagu yang saya dapat, saya suka beberapa penulisannya AH Mansyur, Agus Nur juga, Sapardi Djoko Damono. Itu puisi yang saya suka, banyak literasi-literasi. Sekarang novelnya Dee Lestari, atau buku filsafat. Semua kebutuhan membaca yang saya cari itu membuat persepsi atau membuka sesuatu. Misal saya berpihak, kan saya bisa ada pegangan dan memperkaya dalam horizon berpikir saya. Penting buat saya," ujar ujar Glenn Fredly ditemui usai mengisi Book & Music Festival MocoSik, JEC, Jogja, Senin (13/2) malam.

Tak hanya berujar tentang buku dan penulis favoritnya, Glenn juga tak menampik jika keberadaan buku kini tengah tergeser dengan e-book seiring dengan perkembangan zaman. Namun diakuinya, buku konvensional masih jadi pilihannya karena belum terbiasa membaca e-book.

Glenn Fredly belum bisa berpaling ke ebook © KapanLagi.com®/ Muhammad Akrom Sukarya

"Saya pikir itu suatu kemajuan yang merupakan perkembangan teknologi hari ini tidak bisa dipisahkan. Misal kalau buku bermigrasi ke ebook, itu gak bisa disalahkan juga. Itu bisa jadi cakrawala mereka menikmati dunia digital yang ada. Di satu sisi fisik itu punya sensasi lagi. Bicara mengenai perspektif dan kebiasaan, saya belum bisa menikmati membaca ebook, saya gak terbiasa. Saya sudah terbiasa dengan bau buku, menandakan halaman dan lain-lain. Kalau saya suka, saya stabilo bukunya walau di ebook juga bisa disimpan. Pada akhirnya mulut saya: pilihannya semakin terbuka semakin banyak, kita pengen punya substansi," ungkapnya.

Selain buku, Glenn rupanya juga berbagi cerita tentang salah satu media sosial yang kini tengah digemarinya. Lewat aplikasi tersebut, ia bisa banyak berinteraksi dengan para fansnya.

"Beberapa hari kemarin kan kalau gue live Insta di tempat-tempat tertentu, kayak gue di atas kapal mau ke Ambon di atas lautnya. Gue mau berbagi dengan yang di luar itu. Kita ngobrol, gue mau sampaikan sesuatu yang mau gue sampaikan yang punya point of view, eh rame. Itu menjawab pertanyaaan orang yang pengen denger gue nyanyi sih di masa mendatang," pungkasnya.