
Awali Karier Sebagai Penyanyi Rock, Cerita Perjalanan Pedangdut Erie Suzan
Diperbarui: Diterbitkan:

Erie Suzan (credit: kapanlagi.com/Budy Santoso)
Kapanlagi.com - Menjadi bintang dangdut yang berbakat dan berkelas bukanlah suatu hal yang mudah. Begitu banyak pedangdut Indonesia yang melewati tahapan-tahapan saat meniti karier di dunia tarik suara.
Mulai mengalami masa-masa yang sangat pahit dan beberapa hal lainnya. Begitu pula Erie Suzan dalam meraih kepopuleritasannya saat ini, penasaran nggak seperti apa ya perjalanan penyanyi dangdut satu ini?
Advertisement
1. Awali Karier Sebagai Penyanyi Rock
Erie Suzan merupakan salah satu penyanyi dangdut terkenal di Indonesia. Perempuan yang mengawali kariernya sebagai seorang penyayi rock. Sedangkan untuk genre dangdut ia banyak belajar dari lagu-lagu Rhoma Irama.
"Aku awalnya penyanyi rock, basic rock. Cuma dari kecil aku dituntut untuk bisa semua genre, bisa dibilang dominan rock. Kalau dangdut itu belajar pertama kali dari karya- karya H. Rhoma Irama," jelasnya.
"Karena lagu-lagunya lebih dekat dengan rock, kalau yang pure dangdut belum menguasai bisa," alasan Erie Suzan memilih karya Rhoma Irama.
Mempelajari lagu dangdut pun sampai membawanya mengenal karya Rita Sugiarto dan Elvi Sukaesih. Dari situlah dirinya mulai mencintai dangdut. Ia pun mengaku butuh rasa cinta kalau ingin expert di suatu bidang.
"Akhirnya setelah bisa menambah referensi lewat karya-karya mbak Rita Sugiarto, mbak Elvi Sukaesih dan lain sebagainya sampai akhirnya mulai cinta. Karena kalau mau expert di suatu bidang kita harus mencintai dahulu. Nah, ternyata cinta sampai sekarang," imbuhnya.
(Kondisi Vidi Aldiano bikin khawatir, kesakitan jalan di panggung dan dituntun Deddy Corbuzier.)
2. Dangdut Menurut Erie Suzan
Menurut Erie Suzan perjalanan dangdut yang dulunya menjurus ke arah negatif mulai dari cara berpakaian dan komunikasi yang menjurus bukanlah kesalahan dari musiknya.
"Dangdut dahulu konotasinya gimana ya…memang dekat hal yang negatif, dari cara berpakaian yang seronok, komunikasi yang kadang menjurus. Padahal sebenarnya kita tidak bisa menyalahkan musiknya karena dangdut merupakan salah satu genre musik yang juga memiliki keunikan, kelebihan, sama dengan genre-genre musik lain" ungkapnya.
"Jadi bagaimana dangdut bisa dihargai oleh penikmat musik harus diperbaiki segala sesuatunya. Kalau dari aku salah satunya dari cara berpakaian, dan komunikasi," tegasnya.
Advertisement
3. Harapan Erie Suzan Soal Dangdut
© KLY KapanLagi Youniverse/Budy Santoso
Erie Suzan mengaku dekat dengan Camelia Malik. Menurutnya, Camelia merupakan sosok yang revolusioner dalam dunia dangdut. Ia juga mengungkapkan kesedihannya saat dangdut harus diberi label Bimbingan Orangtua karena adanya goyangan-goyangan seronok.
"Nah ada salah satu penyanyi selain guru-guru saya tadi seperti Bang H. Rhoma, Mbak Rita, Mba Elvie yang dekat sekali dengan aku yaitu Camelia Malik. Mbak Mia itu bisa dibilang sebagai revolusioner dalam dunia dangdut dengan membuat program di salah satu stasiun televisi dengan konsep yang wuah kayak semarak dangdut, wahana dangdut , dan segala macam dimana dangdut dikemas dengan konsep yang luar biasa sedih banget melihat ada tayangan yang harus diberi label BO, Bimbingan Orangtua," tambahnya.
"Yah, karena itu tadi mungkin karena goyangan-goyangan yang seronok dan itu membuat dangdut agak turun. Sekarang mudah-mudahan dangdut naik lagi dengan disuport Indosiar yang memiliki program Dangdut Academy, LIDA, dan lain sebagainya sehingga dangdut punya bargaining. Saya sih berharap dangdut terus berkembang," harap Erie Suzan.
4. Saran Untuk Penyanyi Dangdut Baru
Menanggapi penyanyi dangdut yang masih berpakaian seronok, Eri Susan memberi saran agar para penyanyi dangdut pendatang baru tersebut harus berani mengambil keputusan.
"Saran aku buat adik adik yang sekarang mencoba berkarir harus berani mengambil keputusan, kalau mau ikut alur yang penting bos sayang pada akhirnya mematikan karirnya sendiri. Dia tidak tahu sebatas mana dia akan bisa berkembang," pungkasnya.
"Ada satu penyanyi yang sebenarnya suaranya bagus, tapi karena dituntut mengexpose goyangannya, jadi dia melupakan talentanya. Akhirnya dia yang penting asal menyanyi, hanya fokus goyang yang penting dapat duit," jelas Erie Suzan.
5. Dengan Bernyanyi Bisa Lupakan Masalah
Jadi menurut Erie Suzan, ketika menjadi seorang penyanyi dangdut harus melihat masa depan. Menjadi pedangdut yang memiliki karakter bukan hanya goyangan saja.
"Iya seperti aku yang saking cintanya dengan nyanyi, saking cintanya itu kalau sedang nyanyi aku bisa melupakan masalah aku, lupa kalau lagi punya utang, segala macam. Makanya selagi aku bisa, aku mau terus berkarya sampai tua," tuturnya.
"Jadi kalau nanti sudah berkeluarga, punya anak dan cucu, anak dan cucuku itu nggak malu nantinya untuk melihat penampilan aku nyanyi. Pengin ninggalin hal yang baik, dan positif bagi keluarga," tegas Erie Suzan.
"Pada intinya jadilah penyanyi yang memiliki karakter. Kalau hanya yang goyang-goyang saja, udah banyak. Lagipula yang suaranya bagus saja kalau tidak punya karakter, bakal tenggelam," pesannya.
Penulis: Nanda Sukma
Jangan Lupa Baca Yang Ini Juga Ya!!!
Lesti Bangga Bisa Tampil Sepanggung dengan Rhoma Irama
Ultah Rhoma dan Soneta Group, Indosiar Bikin Konser Spesial
Tersenggol, Adli Shazwi Dangdut Academy Asia 4 Pulang ke Malaysia dengan Senyuman
Lolos 10 Besar Dangdut Academy Asia 4, Jirayut Menangis
Sang Pacar Punya Saudara Kembar, Begini Cara Lesti Bedakan Rizky dan Ridho
(Segera nikah! Clara Shinta dan Lxa posting foto pre-wedding tanpa bersentuhan.)
(kpl/dan/mag/nan)
Dadan Deva
Advertisement