Kapanlagi.com - Ageng Kiwi seorang pencipta lagu asal Cilacap yang telah menciptakan lagu-lagu dangdut ini namanya memang sudah dikenal kalangan artis. Dengan profesinya sebagai seorang musisi yang sering berjumpa dengan penyanyi-penyanyi dangdut. Pria kelahiran tahun 1970 ini punya pengalaman tentang sulitnya mengenalkan penyanyi pria. Gimana ya kira-kira ceritanya?
"Saya sebagai seorang produser, punya pengalaman untuk mengenalkan penyanyi cowok itu sangat sulit, beda kalau mengenalkan penyanyi cewek. Para penyelenggara acara juga lebih banyak meminta penyanyi wanita ketimbang cowok. Makanya kalau penyanyi cowok yang nggak kuat, cepat mundur dari industri musik dangdut," jawab Ageng Kiwi saat ditanya kebenaran tentang penyanyi dangdut pria yang katanya sulit bertahan dibanding penyanyi dangdut wanita.
"Saya juga meski penyanyi dangdut, tapi nyanyinya tak hanya dangdut, harus bisa segala macam jenis lagu, jazz, keroncong, campur sari, barat, saya bisa. Nanti kalau ada permintaan dari penonton, saya sebagai penyanyi sudah siap. Lagu juga saya selalu mengikuti perkembangan, up to date," tuturnya.
"Lalu saya selalu menjaga sopan santun dengan audience. Itu insyallah sebagai salah satu faktor kenapa orang mau menggunakan jasa kita. Biasanya sih orang yang sudah menggunakan Ageng Kiwi, besoknya lagi, dan lagi," tambahnya.
"Kalau saya selalu menyampaikan kepada yang muda, zaman sekarang itu lebih mudah, beda yang zaman dahulu, lebih susah untuk jadi artis. Jadi harus bisa menghargai orang lain kalau mau berhasil. Karena saya mengalami perjuangan yang berdarah-darah," ungkapnya.
Saya saat datang ke Jakarta itu, harus jadi tukang cuci dahulu, sampai jadi tukang gosok baju, tinggal juga sampai numpang. Hanya saja, saya punya modal suara bagus, saya pernah menang festival, akhirnya saya sempat ditampung di rumah Bartje Van Houten D’LIoyd. Apapun saya lakukan di situ, semua saya lakukan, sampai saya mengurus anaknya. Selama di situ saya banyak belajar cara menjadi penyanyi, bisa berkembang," ungkapnya.
Ageng Kiwi berada di rumah Bartje saat dirinya menang dalam suatu festival bersama Mayangsari dan Anggun C Sasmi. "Mayang sudah jadi, Anggun sudah jadi, tinggal saya yang belum jadi" jelas Ageng Kiwi.
Bartje Van Houten, seorang musisi veteran Indonesia dan juga bagian dari grup musik D'Lloyd yang terkenal pada era 1970an dan 1980an.
"Kalau kita bekerja karena Allah, bukan dengki dan syirik, InsyaAllah rejeki akan mengalir terus. Tapi kalau pekerjaannya ada misi, jahat, goncangan pasti ada. Jadi untuk karir kita bagus, sebaiknya hindari syirik dan dengki. Apalagi sampai makan hak orang lain" tutur Ageng Kiwi menceritakan apa yang ia terapkan dalam kehidupannya.
"Kita mengayomi , berpartner, jangan sirik, jangan dengki, selalu berdoa, dan sedekah. Itu intinya," singkatnya.
"Saya melakukan ini semua karena berpikir hidup ini kan hanya sementara, klisenya kan begitu. Setelah meninggal ada pertanggungjawaban, seenggaknya jejak rekam saya, insyallah mudah-mudahan pengin semakin saya ada umur punya jas lebih baik. Apapun ending yang dinilai. Makanya saya berusaha untuk lebih baik," ungkapnya.
Penulis: Nanda Sukma
(kpl/dan/mag/nan)
Editoraaa: Editor KapanLagi.com