Cara Membuat Wawancara yang Efektif dan Profesional
Diterbitkan:
cara membuat wawancara (c) Ilustrasi AI
Kapanlagi.com - Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan informasi yang paling efektif dalam berbagai bidang. Teknik ini memungkinkan kita mendapatkan data mendalam melalui percakapan terstruktur antara pewawancara dan narasumber.
Menguasai cara membuat wawancara yang baik sangat penting untuk menghasilkan informasi berkualitas. Proses ini melibatkan perencanaan matang, mulai dari penentuan tujuan hingga pelaksanaan yang profesional.
Mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang yang perlu dimintai pendapat atau keterangannya mengenai suatu hal. Dalam konteks modern, wawancara tidak hanya untuk media massa tetapi juga penelitian, rekrutmen, dan berbagai keperluan lainnya.
Advertisement
1. Pengertian dan Tujuan Wawancara
Wawancara adalah proses komunikasi dua arah yang bertujuan menggali informasi spesifik dari narasumber melalui serangkaian pertanyaan terstruktur. Kegiatan ini memerlukan persiapan matang agar dapat menghasilkan data yang akurat dan relevan dengan kebutuhan.
Tujuan utama wawancara sangat beragam tergantung konteks penggunaannya. Dalam penelitian, wawancara digunakan untuk mengumpulkan data kualitatif yang mendalam. Sementara dalam jurnalistik, tujuannya adalah memperoleh informasi faktual dan sudut pandang narasumber mengenai suatu peristiwa atau isu.
Dalam dunia kerja, wawancara berfungsi sebagai alat evaluasi untuk menilai kemampuan dan kesesuaian kandidat dengan posisi yang ditawarkan. Proses ini membantu organisasi memilih individu terbaik yang dapat berkontribusi optimal bagi perusahaan.
Melansir dari Gramedia Literasi, wawancara yang ideal dirancang sedemikian rupa agar memungkinkan narasumber memberikan berbagai macam jawaban yang informatif. Metode ini dapat mendorong narasumber menjelaskan jawaban secara mendalam dan memberikan data yang lebih mendetail.
2. Langkah-Langkah Persiapan Wawancara
Persiapan merupakan kunci sukses dalam melaksanakan wawancara yang efektif. Tahap ini dimulai dengan menentukan topik atau tema wawancara yang akan menjadi fokus utama percakapan.
- Menentukan Topik Wawancara - Pilih tema yang spesifik dan relevan dengan tujuan wawancara. Topik yang jelas akan membantu mengarahkan seluruh proses wawancara.
- Mempelajari Masalah Terkait - Lakukan riset mendalam tentang topik yang akan dibahas. Pemahaman yang baik akan membantu merumuskan pertanyaan yang tepat.
- Menentukan Narasumber - Pilih narasumber yang kompeten dan memiliki kredibilitas di bidangnya. Pastikan mereka memiliki pengetahuan yang relevan dengan topik wawancara.
- Menghubungi Narasumber - Lakukan kontak jauh-jauh hari untuk membuat janji temu. Jelaskan tujuan wawancara dan estimasi waktu yang dibutuhkan.
- Menyusun Daftar Pertanyaan - Buat pertanyaan menggunakan metode 5W+1H (what, who, when, where, why, how) untuk mendapatkan informasi komprehensif.
- Mempersiapkan Peralatan - Siapkan alat tulis, media perekam, dan dokumen pendukung lainnya. Pastikan semua peralatan berfungsi dengan baik.
Menurut Kompasiana.com, tahap persiapan ini sangat menentukan kualitas hasil wawancara. Persiapan yang matang akan membantu pewawancara tetap fokus pada tujuan dan menghasilkan data yang valid.
3. Teknik Penyusunan Pertanyaan Wawancara
Penyusunan pertanyaan merupakan inti dari cara membuat wawancara yang berkualitas. Pertanyaan yang baik harus mampu menggali informasi mendalam sambil tetap mudah dipahami oleh narasumber.
Gunakan pertanyaan terbuka yang memungkinkan narasumber memberikan jawaban detail dan komprehensif. Hindari pertanyaan tertutup yang hanya membutuhkan jawaban "ya" atau "tidak" karena tidak akan menghasilkan informasi yang kaya.
Struktur pertanyaan sebaiknya dimulai dari yang umum menuju spesifik. Awali dengan pertanyaan ringan untuk membangun rapport dengan narasumber, kemudian lanjutkan dengan pertanyaan inti yang lebih mendalam.
Pertimbangkan urutan logis dalam menyusun pertanyaan agar alur wawancara terasa natural. Pertanyaan yang disusun secara sistematis akan membantu narasumber memberikan jawaban yang lebih terstruktur dan mudah dipahami.
4. Pelaksanaan Wawancara yang Profesional
Pelaksanaan wawancara memerlukan keterampilan komunikasi yang baik dan sikap profesional. Mulai wawancara dengan memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan wawancara kepada narasumber.
Pertahankan kontak mata yang baik untuk menunjukkan ketulusan dan perhatian terhadap jawaban narasumber. Tunjukkan antusiasme melalui ekspresi wajah, postur tubuh, dan senyum ramah yang dapat menciptakan suasana positif.
Dengarkan jawaban narasumber dengan penuh perhatian dan hindari menyela pembicaraan. Berikan waktu yang cukup bagi narasumber untuk memikirkan dan menyampaikan jawabannya secara lengkap.
Catat poin-poin penting selama wawancara berlangsung, meskipun menggunakan alat perekam. Catatan ini akan membantu dalam proses analisis dan penyusunan laporan hasil wawancara.
5. Jenis-Jenis Wawancara dan Penerapannya
Pemahaman tentang berbagai jenis wawancara akan membantu dalam memilih metode yang paling sesuai dengan tujuan dan situasi tertentu. Setiap jenis memiliki karakteristik dan keunggulan masing-masing.
Wawancara terstruktur menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya dan diajukan dalam urutan yang sama kepada semua narasumber. Metode ini cocok untuk penelitian yang membutuhkan konsistensi data.
Wawancara semi-terstruktur menggabungkan pertanyaan yang telah disiapkan dengan fleksibilitas untuk mengajukan pertanyaan tambahan berdasarkan jawaban narasumber. Pendekatan ini memberikan keseimbangan antara struktur dan spontanitas.
Wawancara tidak terstruktur memberikan kebebasan penuh kepada pewawancara untuk mengajukan pertanyaan secara spontan. Metode ini cocok untuk eksplorasi mendalam dan situasi yang membutuhkan fleksibilitas tinggi.
6. Etika dan Profesionalisme dalam Wawancara
Etika wawancara mencakup berbagai aspek yang harus diperhatikan sebelum, selama, dan setelah pelaksanaan wawancara. Sikap profesional akan membangun kepercayaan narasumber dan meningkatkan kualitas informasi yang diperoleh.
Sebelum wawancara, hubungi narasumber untuk konfirmasi jadwal dan lokasi. Datang tepat waktu atau bahkan 15 menit lebih awal untuk menunjukkan penghargaan terhadap waktu narasumber.
Selama wawancara, jaga sikap sopan dan netral. Hindari menunjukkan reaksi yang dapat memengaruhi jawaban narasumber. Hormati privasi dan batasan yang ditetapkan oleh narasumber.
Setelah wawancara, sampaikan terima kasih kepada narasumber atas waktu dan informasi yang telah diberikan. Jika diperlukan, berikan kesempatan kepada narasumber untuk melakukan verifikasi terhadap informasi yang akan dipublikasikan.
7. FAQ (Frequently Asked Questions)
Apa langkah pertama dalam cara membuat wawancara?
Langkah pertama adalah menentukan topik atau tema wawancara yang jelas dan spesifik. Topik yang tepat akan membantu mengarahkan seluruh proses persiapan dan pelaksanaan wawancara.
Bagaimana cara memilih narasumber yang tepat?
Pilih narasumber berdasarkan kredibilitas, relevansi dengan topik, dan kemampuan analisis yang tajam. Pastikan narasumber memiliki pengetahuan dan pengalaman yang sesuai dengan kebutuhan wawancara.
Berapa jumlah pertanyaan yang ideal untuk wawancara?
Jumlah pertanyaan sebaiknya disesuaikan dengan durasi wawancara dan kompleksitas topik. Umumnya, 10-15 pertanyaan utama sudah cukup untuk wawancara berdurasi 30-60 menit.
Apa perbedaan antara pertanyaan terbuka dan tertutup?
Pertanyaan terbuka memungkinkan narasumber memberikan jawaban detail dan komprehensif, sedangkan pertanyaan tertutup hanya membutuhkan jawaban singkat seperti "ya" atau "tidak".
Bagaimana cara mengatasi narasumber yang tidak kooperatif?
Bangun rapport dengan pendekatan yang ramah dan profesional. Jelaskan manfaat wawancara dan berikan jaminan bahwa informasi akan digunakan secara bertanggung jawab.
Apakah perlu menggunakan alat perekam dalam wawancara?
Alat perekam sangat membantu untuk dokumentasi yang akurat, namun selalu minta izin terlebih dahulu kepada narasumber. Tetap buat catatan manual sebagai backup.
Bagaimana cara mengakhiri wawancara dengan baik?
Akhiri wawancara dengan memberikan kesempatan kepada narasumber untuk menambahkan informasi yang belum disampaikan. Ucapkan terima kasih dan jelaskan langkah selanjutnya jika diperlukan.
Ikuti kabar terbaru selebriti hanya di Kapanlagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?
Yuk baca artikel lainnya
Cara Menghilangkan Flek Hitam dengan Alami, Manfaatkan Buah Ini Tanpa Laser
Cara Menghilangkan Flek Hitam Hanya dengan 1 Bahan, Rahasia Kulit Glowing Alami
Lirik dan Makna Lagu Salam Alaikum - Harris J, Lagu Ceria yang Sebarkan Pesan Damai
350 Kata Populer dalam Bahasa Indonesia: Definisi, Ciri, dan Penggunaan
Cara Memanggang Ubi Cilembu agar Mengeluarkan Madu Alami Tanpa Oven dan Air Fryer
Advertisement