KapanLagi.com - Dunia yang ditonton lewat film itu terbatasi oleh camera framing. Akan tetapi ternyata filmmaker bisa melampaui batasan ini. Pernah dengar konsep Mise en Scene?
Konsep yang sering disebut sebagai ruang dalam film ini ternyata bisa dimanfaatkan untuk membuat film terlihat jauh lebih seru.
Ifa Isfansyah, sutradara muda jawara Festival Film Indonesia (FFI) 2011, memperkenalkan konsep ini, konsep 'ruang' dalam film kepada peserta workshop
LA Lights Indiemovie di Bandung. Ternyata, memainkan ruang dalam film itu seru! Namun tentu saja sineas harus mengerti dahulu elemen-elemen Mise en Scene, sejauh mana konsep itu bakal memperkaya film yang akan diproduksi ."Salah satu tekniknya adalah penggunaan warna dan cahaya untuk menciptakan mood."
Ifa memberikan contoh lewat satu shot dalam film
POETRY, dimana pemilihan warna dan pengaturan cahaya berhasil membentuk mood adegan tersebut. Jadi, komposisi warna dan cahaya dapat menciptakan ruang bermain untuk emosi penonton.Selain elemen yang tampak di layar, ruang juga hadir dalam elemen-elemen yang tidak tampak di layar, seperti suara dan dialog dalam film. Dialog bisa berasal dari adegan dalam layar, dari mulut aktor, atau dari luar layar, seperti narasi dari seorang narator yang tidak terlihat, dialog atau suara terpendam dari balik pintu yang tertutup, atau yang paling lazim ditemui di sinetron (sebagai contoh yang buruk), yaitu sebagai 'suara hati'."Gak cuma elemen tak tampak seperti dialog, ada juga ruang lain yang bisa dibuka, seperti ruang improvisasi bagi aktor ketika kamera mulai merekam," jelas
Ifa. Menurut
Ifa, komunikasi antara sutradara dan aktor harus terbuka dan saling percaya."Berilah ruang untuk aktor masuk ke dalam cerita di mana karakter mereka bisa berkembang, sehingga adegan yang ditampilkan oleh aktor bisa lebih jujur dan mengena," ujarnya.