Film Pemboman Bunuh Diri Palestina Menjadi Pembuka DIFF
Diperbarui: Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Festival film internasional Dubai dibuka Minggu, dengan konstelasi bintang Hollywood, Bollywood, dan Arab menghadiri tayangan perdana film Palestina tentang pembom bunuh diri.
Dua bintang Amerika, Morgan Freeman dan Laurence Fishburne, sutradara Perancis Yunani, Costa Gravas, produser legendaris India, Yash Chopra, dan aktor superstar Mesir, Adel Imam, berjalan di karpet merah yang digelar di event yang dimaksudkan untuk menjembatani perbedaan Timur dan Barat tersebut.
Festival yang berlangsung 11-17 Desember itu "mempertahankan tujuan aslinya menjembatani berbagai budaya melalui film dan memamerkan film-film terbaik Arab untuk bagian dunia lainnya," kata Neil Stephenson, Direktur dan CEO Festival Film Internasional Dubai (DIFF).
"Festival bertujuan membangun jembatan dan dialog budaya. Dunia Arab menghadapi banyak krisis dan masalah politik dan kini sangat membutuhkan dialog," kata programmer festival terkemuka UAE, Maasoud Amralla Al-ALI.
Malam penayangan perdana bertabur bintang itu memutar film PARADISE NOW, sebuah film karya sutradara Palestina, Hany Abu Assad yang meraih berbagai penghargaan di Festival Film Internasional Berlin 2005.
Film ini memperlihatkan sat-saat yang menarik perhatian atas apa yang boleh jadi dalam 24 jam terakhir kehidupan dua pemuda yang memilih untuk melaksanakan pemboman bunuhdiri anti-Israel, atau 'Operasi syahid', seperti yang diistilahkan para militan Palestina.
"Film ini tidak dimaksudkan untuk meminta sikap setuju atau tak setuju terhadap aksi yang demikian, kendatipun ada perbedaan yang jelas antara teroris yang membunuh orang dan warga Palestina yang berperang demi alasan yang benar," kata Abu Assad.
"Film ini jauh dari mencap orang sebagai teroris atau pejuang syahid, dan memperlihatkan sisi kemanusiaan dari kedua pemuda," katanya.
"Ketika kami tinggal di Nablus selama tiga bulan untuk mengambil gambar bagi film ini, saya memahami bahwa setiap orang yang hidup dalam situasi pendudukan seperti ini, jam malam, kemiskinan, terhina dan putus asa dapat menjasdi seperti itu," kata Kais Nashef, aktor utama dan penduduk Arab Israel.
Prestasi Tersendiri
Shooting film tersebut sudah merupakan prestasi tersendiri.
Abu Assad mengisahkan adanya jam malam, pos-pos pemeriksaan dan berbagai serangan rudal dari AD Israel yang memaksa para awak film "menandatangani dokumen yang menyatakan jika mereka terbunuh oleh pasukan Israel, bencana itu merupakan tanggungjawab mereka sendiri."
Namun demikian, mereka juga mengalami berbagai masalah dari beberqapa faksi Palestina yang menuduh mereka menyampaikan citra negatif dari para "pejuang syahid" dan bahkan berusaha menculik seorang anggota awak film.
Abu Assad memuji panitia penyelenggara karena "keberanian" mereka dalam menyeleksi filmnya untuk acara malam tayang perdana.
Film dengan biaya 2,5 juta dolar itu telah dipilih sebagai film asing bagi Palestina di Academy Awards, dan sudah diteyangkan di berbagai bioskop di Amerika Serikat dan Israel.
(Lagi-lagi bikin heboh! Setelah bucin-bucinan, sekarang Erika Carlina dan DJ Bravy resmi putus!)
(*/dar)
Darmadi Sasongko
Advertisement
