"Ya saya ini paling menyenangkan melahirkan orang yang sangat berbeda dan membenci saya, itu paling menyenangkan. Jadi kalau anda lihat lah misalkan dari dirilis siapa, apakah sama dengan saya atau tidak, 3 tahun dengan saya jauh berbeda," jelas Garin saat ditemui tim Muvila di daerah Jl. Gunawarman (17/12).
Lebih jauh, Garin tidak menampik kalau ciri khas dari orang-orang yang pernah bekerja bersamanya memang ada. Hanya saja, Garin menjelaskan kalau ia dan orang-orang tersebut pasti memiliki perbedaan yang sangat kontras dalam setiap karyanya.
"Ada cirinya sama mungkin, saya nggak tahu juga. Hanung Bramantyo pernah dengan saya apakah berbeda. Hatta, apakah berbeda. Anda bilang ada kesamaannya oke lah, tapi banyak perbedaannya di jalannya. Kemudian anak saya, Kamila Andini, itu di wilayah workshop saya di SET. Di wilayah Jogja, sekarang programmer Jogja Asian Film Festival jadi sutradara semua, dari Ismail Basbeth, Ifa Isfansyah, Yosep Anggi Noen," lanjutnya.
Agaknya apa yang dibicarakan Garin tentang berbeda dan orang-orang yang bisa jadi tidak menyukainya memang benar. Alasannya, Garin tidak pernah membatasi dan sangat membebaskan setiap orang yang bekerja bersamanya untuk berkembang. Yap, hal itu juga terbukti dari akting Pevita Pearce di film terbarunya bersama Garin, AACH AKU JATUH CINTA.
"Tapi justru berbeda-beda karena saya tidak pernah mendampingi asisten atau anak buah waktu syuting, dan saya paling tidak suka. Makanya mereka akan mengembangkan dirinya sendiri karena tidak ada saya. Kalau ada saya, mereka akan mengikuti pakem saya, atau saya akan memengaruhi. Jadi yang paling menyenangkan bagi seorang guru adalah muridnya berbeda-beda menurut karakter pribadinya," pungkas Garin Nugroho.
(muv/ntn)