Kapanlagi.com - Dua tahun terakhir, produser kondang Sheila Timothy berjibaku dengan proyek adaptasi buku silat WIRO SABLENG. Setelah melewati proses pra produksi hingga syuting, kini film memasuki tahap editing sekaligus memulai strategi promosi.
Banyak yang menyebut bila karakter Wiro Sableng sebagai superhero asli Indonesia. Namun wanita yang akrab disapa Lala ini kurang setuju dengan identitas tersebut.
"Wiro Sableng ini agak sulit disebut superhero, walaupun sering rancu dibilang begitu. Kita lebih senang menyebutnya sebagai pendekar yang memiliki root pencak silat. Karena kita menggunakan setting nusantara, budaya Indonesia, cuma cerita fantasi," jelas Lala ditemui saat mengisi acara XYZ Day 2018 di The Hall Senayan City, Jakarta Pusat, Rabu (25/4).

Sheila dan tim tetap ingin utamakan pencak silat, bukan kung fu / Credit: KapanLagi - Agus Apriyanto
Dalam penggarapannya pun, koreo fighting yang digunakan sepanjang film berpegang teguh pada teknik pencak silat asli Indonesia. Itulah alasan mengapa akhirnya studio besar Hollywood yakni 20th Century Fox mau terlibat dalam segi pendanaan.
"Untuk martial art kita juga fokus pada pencak silat, tidak wushu atau kung fu. Kita didukung action choreograper yakni
Yayan Ruhiyan dan action director
Chan Man Ching. Walau Man Ching dari China, timnya
Jackie Chan, tapi dia memberikan masukan yang mengendap pada action pencak silat," tutup kakak aktris
Marsha Timothy ini.
Film
WIRO SABLENG yang memasang nama
Vino G Bastian sebagai pemeran utama akan dirilis di bioskop Indonesia pada akhir tahun nanti. Tidak hanya itu, film juga akan diedarkan di beberapa negara mengingat turut campurnya studio besar Hollywood.