Ini Dampak Media Sosial Bagi Anak Muda Menurut Erwin Parengkuan

Diperbarui: Selasa, 10 November 2015 08:35 WIB Diterbitkan: Sabtu, 07 November 2015 04:15 WIB

Erwin Parengkuan © KapanLagi.com®/Budy Santoso

Kapanlagi.com - Era digital saat ini berkembang sangat pesat. Semua orang sangat tergantung dengan teknologi. Terlebih lagi dengan munculnya berbagai media sosial yang memudahkan orang untuk berkomunikasi dengan seluruh masyarakat di dunia. Semua orang pun menjadi kecanduan terhadap sosial media. Lalu, apa pendapat pakar komunikasi dan public speaker Erwin Parengkuan mengenai dampak media sosial bagi generasi muda sekarang?
"(Media sosial) bukan (ancaman) karena dulu televisi hitam putih jadi berwarna apakah itu ancaman, nggak. Itu kemajuan teknologi tapi bukan berarti akhirnya menjadi pisau bermata dua. Akhirnya apa, sekarang orang menunggu untuk (postingannya) di-like dan di-love. Meninggalkan pekerjaan harian mereka," ujar Erwin saat ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan pada (4/11).
Diakui Erwin, media sosial banyak disalahgunakan oleh anak muda zaman sekarang. Banyak dari mereka yang melakukan berbagai cara agar eksis di media sosial. Baru-baru ini bahkan ada selebgram asal Australia, Essena O'Neill yang menyadari bahwa sosial media berdampak buruk bagi kehidupannya. Akhirnya ia memilih untuk menutup semua akun media sosialnya.

Erwin Parengkuan beberkan dampak media sosial © KapanLagi.com®/Budy Santoso

"Saya juga baru dengar ada seorang selebgram. Followers-nya sampai 500 ribu. Saya lupa orang Amerika atau Australia. Hidupnya dia itu hanya untuk memberi suguhan kepada orang lain. Tapi dia sendiri nggak punya makna dalam hidupnya. Dia akhirnya menutup semua akun sosial medianya. Karena katanya dia jadi punya kehidupan yang palsu, nggak jadi diri sendiri," ungkap Erwin.
Tapi, bukan berarti media sosial itu selalu berdampak buruk. Jika digunakan sewajarnya dan untuk hal-hal positif itu akan lebih baik. Menurut Erwin, anak muda jaman sekarang harus cerdas untuk menggunakannya.
"(Media sosial) menguntungkan, tapi dipakai secukupnya. Jangan jadi habbit seperti orang gila. Jangan sampai kita didikte alat-alat canggih itu. Apa sih tujuan hidup kita. Buatlah target kecil, itu yang harus di posting di sosmed, tidak hanya foto makanan enak di restoran mahal. Mau nunjukin kalau gue juga bisa ke restoran mahal, yang ada duit lo abis. Itu Bukan cara cerdas," pungkasnya.