Kapanlagi.com - Pasca kejadian pencakaran di wajah yang menimpanya pada hari Selasa (2/9), di parkiran Plaza Senayan, Poppy Maretha mengaku trauma dan merasa takut jika dirinya membayangkan wajah para pelaku yang mencederainya itu.

"Saya masih trauma, ini khan negara bebas, kok ada kejadian kayak itu. Apalagi ini bulan puasa. Saya takut liat wajah mereka waktu di-BAP," kata Poppy di Comedy Cafe, Plaza Festival, Jakarta Selatan, Kamis (4/9).

Tak hanya secara mental, tapi Poppy juga mengalami kerugian secara material. Salah satunya adalah dibatalkannya beberapa job yang telah ia terima, gara-gara luka akibat cakaran yang masih membekas di wajahnya.

"Gara-gara cakaran itu, aku mengalami beberapa kerugian. Salah satunya job-job yang udah aku terima terpaksa dibatalkan," paparnya.

"Ada beberapa kegiatan kunjungan di daerah-daerah ditunda. Jadi agenda kerja saya terganggu berat," tambah Poppy, sehubungan dengan aktivitasnya di salah satu partai politik, yakni Partai Amanat Nasional (PAN).

Pengacara Poppy, Tasman Gultom, menambahkan bahwa cidera yang dialami kliennya itu sangat menghambat pekerjaannya, karena penampilan adalah hal yang sangat penting bagi profesi yang digeluti oleh Poppy.

"Mbak Poppy ini adalah seorang artis. Khan tak hanya suaranya aja yang didengar, tapi mukanya juga diliat. Kalo mukanya kayak gitu khan jadi nggak enak diliat. Itu sudah merugikan," tegas Tasman.

Soal jalan damai yang digagas oleh pihak keluarga di pelaku, Tasman hanya menjelaskan bahwa tindakan tersebut dikategorikan sebagai tindak pidana, yang harus diproses sesuai prosedur hukum yang berlaku.