Srimulat, Antara Ada dan Tiada

Kapanlagi.com - Sutradara Kelompok Lawak Srimulat, Ribut Kennedy mengungkapkan secara institusi Srimulat sudah lama 'mati suri' atau tidak lagi aktif melawak bersama, dan hal ini terjadi karena sebagian anggota Srimulat sudah meninggal, sementara anggota yang masih hidup aktif melawak di berbagai acara secara individu. "Sebenarnya ini seleksi alam. Sepeninggal beberapa anggotanya seperti Asmuni, Bendhot, dan Basuki, secara institusi Srimulat memang antara ada dan tiada," kata Ribut dalam konferensi pers pementasan teater A Tribute To Srimulat di Jakarta, Rabu malam (13/8).Ia mengungkapkan selama belasan tahun lamanya Srimulat menghibur masyarakat Indonesia, kelompok ini sukses menghadirkan gaya humor yang khas, spontan, cerita yang sederhana dan akrab dengan keseharian masyarakat, serta selalu aneh dan lucu dalam setiap penampilan."Srimulat itu seperti one stop comedy karena semuanya yang ada di Srimulat itu lucu. Coba diingat saja, sejak awal acara dimulai musiknya saja sudah bikin orang tertawa. Belum lagi lawakan dan kostum pemainnya. Pokoknya semuanya lucu," katanya.Kegiatan Srimulat yang sudah lama berhenti ini menurut Ribut memerlukan regenerasi Srimulat kepada generasi muda. Sayangnya hal ini tidak mudah dilakukan."Sulit sekali menemukan pelawak-pelawak seperti Srimulat, rekrutmennya susah. Mungkin lebih mudah mencari politikus yang jago ngomong daripada mencari pelawak handal yang bisa menghibur penonton," kata Ribut.Sutradara kelompok teater PQHO, Adjie N A yang mengangkat komedi Srimulat ke pentas teater mengungkapkan Srimulat adalah kelompok legendaris yang sukses membawa orisinalitas komedi mereka ke atas panggung.Srimulat juga memberi inspirasi dan wawasan baru bagi pelaku seni peran tentang teknik melawak dan mengolah sebuah pertunjukan di atas panggung."Gaya lawakan mereka spontan dan Indonesia banget deh. Beda dengan yang sekarang ada, kebanyakan pemain Indonesia meniru gaya lawakan aktor-aktor Barat sehingga penampilan mereka tidak orisinil," ujar Adjie yang melakukan riset tentang Srimulat sejak Juli 2007 untuk pementasan Tribute to Srimulat.Tentang pementasan teater persembahan untuk Srimulat itu, Adjie mengungkapkan acara itu berlangsung selama tiga hari yakni 13,14,15 Agustus di Gedung Kesenian Jakarta.Pertunjukan ini mendapat dukungan dan tanggapan positif dari para anggota Srimulat. Kelompok teater PQHO mengadaptasi komedi Srimulat dengan cerita yang diadaptasi dari sebuah drama klasik dari Norwegia berjudul Peer Gynt karya dramawan Hendrik Ibsen."Kami tidak akan menyamai Srimulat karena kami sadar Srimulat adalah kelompok legendaris yang telah memberi kontribusi besar pada dunia hiburan Indonesia. Kami ingin menghargainya dengan menghadirkan pementasan teater gaya Srimulat," demikian Adjie. 

(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)

(kpl/dar)

Rekomendasi
Trending