Kapanlagi.com - Novel best seller karya salah satu penulis muda tanah air, Sabtu Bersama Bapak, menjadi salah satu novel yang diangkat ke dalam film layar lebar. Di bawah bendera rumah produksi Maxima, film ini diarahkan oleh sutradara Monty Tiwa.
Bercerita tentang seorang pemuda yang belajar mencari cinta. Tentang seorang pria yang belajar menjadi bapak dan suami yang baik. Tentang seorang ibu yang membesarkan mereka dengan penuh kasih dan tentang seorang bapak yang meninggalkan pesan dan berjanji selalu ada bersama mereka, novel ini dibuat dengan penuh cinta oleh Adhitya Mulya.
Kisah dalam novel ini membuat pembaca bercucuran air mata. Setidaknya begitu pengakuan dari beberapa di antara mereka. Lalu, akankah ada perbedaan cerita antara versi film dengan novelnya? 
"Nggak ada beban. Karena saya sudah melewati penulisan naskah sebanyak lima kali dan cukup waras untuk berkata In sha Allah, sama. Itulah keuntungan penulis novelnya menulis skrip sendiri," beber Adhitya Mulya, penulis novel Sabtu Bersama Bapak, saat ditemui secara eksklusif oleh KapanLagi.com® di kawasan Senayan, Jakarta Pusat.
Novelnya sendiri sudah dicetak sebanyak 12 kali dan sukses terjual 24.000 eksemplar. Padahal novel bergenre fiksi drama ini pertama kali dirilis pada Juni 2014 silam. Wow!
Sebagai seorang penulis, Adhit merasa topik yang diangkatnya cukup mengena hingga novelnya jadi best seller. "Karena jarang ada topik keluarga yang diangkat. Makanya saya berani menulisnya. Kalau seperti kebanyakan mungkin hasilnya tak akan sebaik ini,' tuturnya.
Jika dipantau dari akun Instagram sang istri, Ninit Yunita, film SABTU BERSAMA BAPAK akan dibintangi oleh Deva Mahenra, Ira Wibowo dan Arifin Putra. Adhit mengaku ia tak punya hak untuk ikut memilih-milih pemain.

"Sebagai penulis saya tidak memiliki resiko bisnis jadi saya tidak perlu mengatur-atur. Saya percaya karena yang berjudi miliaran adalah mereka (produser). Seyogyanya saya berikan ruang," tandasnya. Jadi nggak sabar nungguin filmnya rilis.