Kapanlagi.com - Nama Aa Gatot Brajamusti belakangan ini menjadi sorotan utama publik. Ketua PARFI itu ditangkap usai pesta sabu di salah satu hotel di Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Minggu (28/8) malam.

Kabar ditangkapnya Gatot Brajamusti tentu saja tak luput dari perhatian Aditya Gumay yang menjabat sebagai Sekretaris PARFI periode 2011-2016. Menurutnya, kejadian ini bisa menjadi sebuah pembelajaran buat ke depannya agar menjadi lebih baik lagi.

"Kalau menurut saya, karena kondisi masih seperti ini tentu ada keterkejutan shock. Tetapi saya yakin badai pasti berlalu. Semua akan lewat dan yang terpenting menjadi pembelajaran buat AA agar menjadi lebih baik lagi. Kalau mungkin kemarin baik, tetapi ada sisi gelap yang kita tidak tahu dan itu masih perlu diselidiki oleh polisi," ujar Aditya Gumay saat dijumpai di PPHUI, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (30/8).

"Ketika Tuhan menegur AA itu agar bisa menjadi orang yang lebih baik. Jadi jangan berprasangka jelek sama Tuhan. Saya tahu AA akan ikhlas sebagai sebuah pembelajaran," tambahnya.

Aditya Gumay berharap kejadian ini bisa jadi pembelajaran buat Aa Gatot © KapanLagi.com®/Bambang E Ros

Aditya Gumay juga memberikan komentar tentang ditangkapnya Reza Artamevia yang saat itu diketahui sedang bersama Gatot Brajamusti. Ia juga sangat berharap siapapun yang tersandung masalah narkoba ini nantinya bisa diikutkan program rehabilitasi, bukan dihukum penjara.

"Kalau saya lihat Reza itu simpatisan. Dia tidak termasuk dalam kepengurusan tetapi beliau ikut aktif sebagai panitia. Apa yang menimpa Mbak Reza adalah sesuatu yang mengkhawatirkan kalaupun positif. Tetapi siapapun yang ada di tempat itu ditetapkan sebagai pemakai, saya minta direhabilitasi bukan penjara," pungkasnya.

Sementara itu, Aditya Gumay terus berkomunikasi dengan panitia PARFI di Mataram. Dari situ diketahui kalau Aa Gatot Brajamusti dan delapan orang lainnya masih berada di Polres Lombok untuk proses penyelidikan.

Berita Foto

+9

Foto-Foto Barang Bukti Aa Gatot Brajamusti Gunakan Narkoba