Alda Diancam dan Dianiaya Sebelum Meninggal
Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Halimah, ibu almarhumah penyanyi Alda Risma Elfariani, mengatakan puterinya sempat dianiaya dan diancam oleh Ferry Surya Prakasa sebelum meninggal di hotel Grand Menteng, Matraman, Jakarta Timur pada 12 Desember 1996 silam.
Hal itu diungkapkan Halimah saat dihadirkan sebagai saksi dalam sidang kasus kematian Alda dengan terdakwa Ferry Surya Prakasa alias Eric di PN Jakarta Timur, Selasa.
Ancaman dan penyiksaan yang dialami Alda, kata Halimah, terjadi sejak kurang lebih satu tahun sebelum Alda meninggal.
"Alda melalui pesan singkat (sms, red) mengemukakan bahwa dia diancam, dianiaya," kata Halimah.
Advertisement
Kemudian, dalam persidangan itu, Halimah menunjukkan sms yang dikirim Alda kepadanya selama penyanyi cantik itu diajak Ferry pergi dari rumah selama lebih dari satu bulan.
"Aku dipukul, ditampar, ditonjok mukaku, aku tidak rela, aku tidak ada salah apapun, aku diancam dan dianiaya," ungkap Halimah ketika membacakan sms tersebut di dalam persidangan.
Dalam sms terpisah, kata Halimah, Alda menginginkan semua sms yang dikirimnya agar disimpan untuk digunakan sebagai bukti jika suatu saat diperlukan.
"Tolong sms ini disimpan, jangan bilang ke Eric," lanjut Alda dalam sms yang dibacakan Halimah.
Halimah mengatakan, hubungan Alda dan Ferry sebagai sepasang kekasih mulai memburuk ketika Halimah melarang keduanya untuk melanjutkan hubungan. Hal itu dilakukan Halimah setelah mengetahui bahwa Ferry telah berstatus sebagai suami.
Selain itu, katanya, hubungan sepasang kekasih itu mulai retak setelah Ferry cemburu terhadap hubungan antara Alda dengan mantan tunangannya, Iwan.
Selama kepergian Alda bersama Ferry selama lebih dari satu bulan itu, Halimah hanya bisa menjalin komunikasi dengan Alda melalui telepon seluler.
Menurut Halimah, Alda selalu menolak ketika Halimah hendak melaporkan kasus tersebut kepada polisi.
"Setiap kali Alda telepon, terdengar ada intimidasi di sampingnya," kata Halimah.
Selain itu, katanya, Alda juga pernah berpesan kepada dirinya bahwa Alda akan dibunuh apabila kasus itu dilaporkan ke polisi.
Lebih lanjut Halimah mengatakan, hubungan misterius antara Alda dan Ferry terus berlanjut hingga akhirnya berujung pada kematian pelantun tembang Aku Tak Biasa itu pada 12 Desember 2006.
Dua hari sebelum Alda meninggal, menurut Halimah, Ferry menjemput Alda dan keduanya tidak pernah pulang.
Ferry Surya Prakasa dijerat dengan tuduhan pidana pasal 338 (sengaja menghilangkan nyawa orang), pasal 340 (pembunuhan berencana) dan pasal 359 (kelalaian yang mengakibatkan kematian) KUHPidana sehubungan peristiwa meninggalnya Alda di kamar 432 Hotel Grand Menteng, Matraman, Jakarta Timur, pada 12 Desember 2006 lalu.
Penyanyi cantik itu awalnya diduga meninggal karena overdosis obat-obatan terlarang. Dari rekaman kamera sekuriti hotel diketahui keberadaan Alda di hotel tersebut bersama Ferry, juga seorang wanita yang hingga kini belum diketahui keberadaanya.
(*/cax)
Chandra
Advertisement