1. Sudahi Perasaan

Gisel mengungkap ketika bicara soal hubungan asmara yang telah berakhir, sejak dulu memang tak pernah terlalu larut memikirkan. Menurutnya, yang berlalu biar berlalu karena terpenting adalah masa depan.

"Sadar nggak sadar, di lingkungan kita ini jenis orang berbeda-beda, macem-macem. Ada yang lepas dari suatu keadaan untuk berpindah, untuk maju, itu sulit. Ada yang cara maju ke depan sibuk kerja. Kalau aku memang, nggak tahu mesti malu atau bangga, tapi dari zaman dulu kalau masalah relationship, kalau udah, memang udah," tegasnya.

2. Bingung Disalahkan

Lebih lanjut Gisel merasa sedih ketika dirinya disalahkan saat membuka hati untuk pria lain. Karena sebagai ibu tunggal, ia tetap memprioritaskan sang anak lebih dari apapun. Jika pun dekat dengan orang baru adalah wajar mengingat statusnya juga sudah menjanda.

"Istilahnya untuk mencari kebahagiaan sendiri dengan berkenalan sama orang baru, nggak disangka-sangka ternyata ada yang cocok, nggak disangka-sangka ada yang satu frekuensi. Ketika ada yang bisa memenuhi apa yang ternyata kemarin ini kurang misalnya, apakah itu membuat aku menjadi satu orang jahat? Sementara aku melakukan itu setelah semuanya selesai. Kalau memang kecepatan aku untuk move on lebih cepat dari orang-orang apakah itu membuat aku menjadi orang jahat?" Gisel mempertanyakan.

"Toh aku nggak meninggalkan Gempi, aku sangat memperhatikan semuanya. Nggak ada yang tahu saya lari-lari ke sana kemari. Sebagai mom yang bekerja dan juga, aduh, sampai nangis, saya tetap harus bisa membahagiakan diri saya sendiri. Apakah itu saya jahat?" tandasnya telak.