Kronologi Penjemputan Paksa Marshanda Dari Apartemen

Penulis: Darmadi Sasongko

Diperbarui: Diterbitkan:

Kronologi Penjemputan Paksa Marshanda Dari Apartemen Marshanda © KapanLagi.com

Kapanlagi.com - Artis Marshanda tetap nekad, kendati ibunya, Riyanti Sofyan tidak memberikan izin untuk tinggal berpisah dari keluarganya di apartemen. Dia sudah merayu, namun tetap juga tidak mendapatkan kesempatan, dengan alasan Chaca punya penyakit kejiwaan.
Sebuah rekaman video berisi pernyataan-pernyataan Marshanda, diputar sebelum pengacara OC Kaligis memberikan keterangan pers di hadapan para wartawan. Dalam rekaman itu Chaca menceritakan kronologis sebelum dan sesudah pemasungan yang dialaminya.
Puncak ketegangan terjadi pada Sabtu, 26 Juli pagi, Marshanda mendapat kesulitan karena dilarang keluar dari apartemen. Beberapa orang melarang mobilnya keluar.
"Tiba-tiba di basement ada cowok bapak-bapak nahan mobil kita. Saya ngeluarin muka, saya lewat jendela mobil, kan yang nyetir manajer saya, Sandy," kata Marshanda melalui rekaman video di kantor OC Kaligis, Jl Majapahit, Jakarta Pusat, Rabu (6/8).
"Saya bilang, 'Saya mau jalan Pak. Bapak siapa?' Kok dia berani banget ngalangin saya. Saya turun dari mobil lalu nanya ke dia. Apa maksudnya. Dia polisi atau apa? Kenapa nanyanya gitu. Saya ini sudah dewasa, sudah 25 tahun," lanjutnya.

Marshanda © KapanLagi.comMarshanda © KapanLagi.com

Waktu itu, Marshanda berniat ke Kota Casablanka, bersama manajer dan anaknya, Sienna. Dia saat itu juga berniat mengantarkan anaknya pada Ben Kasyafani. Karena memang jadwalnya, Sienna bersama ayahnya.
Ternyata, kata 'orang kekar' tersebut di lobi juga sudah ada orang yang mengaku utusan kepolisian dari Polsek Tebet untuk menjaga mobil Alphard 1008 ST warna hitam agar tidak keluar.
"Pas sudah sampai gerbang atas, kita ditahan. Saya marah. Karena portalnya ditahan oleh penjaga apartemennya. Kenapa mereka kok malah tidak melayani saya yang penghuni di situ," katanya.
"Saya turun untuk ngomong ke kepala sekuriti. Dia bilang, 'Saya nggak tahu apa-apa mbak. Saya minta maaf. Saya cuma disuruh kalau ada Alphard 1008 ST warna hitam untuk ditahan dulu (nggak boleh pergi)'," kata Marshanda menirukan security.
Marshanda saat itu mengaku ngotot dan berhasil keluar apartemen. Meski berhasil keluar, kejadian itu ternyata belum selesai. Pada sore harinya penjemputan paksa terjadi, dengan penyuntikan paksa.
"Itu kejadian siang. Sorenya kejadian saya disuntik. Sekitar jam 4 sore, saya didatangi 3-4 orang cowok. Perawat dari RSJ Dharmawangsa. Datang ke apartemen saya ramai-ramai sama satu orang yang ngaku dari Kapolsek, bapak-bapak. Sama satu lagi ngakunya namanya Om Rony. Yang ternyata adalah temen deket om saya. Mereka tetap ngotot," pungkasnya.

(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

(kpl/aal/dar)

Reporter:

Sahal Fadhli

Rekomendasi
Trending