Apa Arti Psikolog: Pengertian, Peran, dan Jenis-Jenisnya

Penulis: Rizka Uzlifat

Diterbitkan:

Apa Arti Psikolog: Pengertian, Peran, dan Jenis-Jenisnya
apa arti psikolog

Kapanlagi.com - Dalam era modern ini, kesehatan mental menjadi perhatian yang semakin penting bagi masyarakat. Banyak orang mulai mencari bantuan profesional untuk mengatasi berbagai masalah psikologis yang mereka hadapi.

Salah satu profesi yang berperan penting dalam bidang kesehatan mental adalah psikolog. Namun, masih banyak masyarakat yang belum memahami secara jelas apa arti psikolog dan perannya dalam kehidupan sehari-hari.

Mengutip dari Alodokter, psikolog adalah sebutan bagi seseorang yang mendalami ilmu psikologi dan biasanya menggunakan metode psikoterapi untuk membantu pasien mengatasi masalah yang memengaruhi kondisi mental dan kesehatannya. Pemahaman yang tepat tentang arti psikolog akan membantu masyarakat dalam mengenali kapan mereka memerlukan bantuan profesional ini.

1. Pengertian dan Definisi Psikolog

Pengertian dan Definisi Psikolog (c) Ilustrasi AI

Untuk memahami apa arti psikolog secara mendalam, kita perlu melihat dari berbagai perspektif akademis dan praktis. Psikolog secara umum adalah seorang ahli psikologi yang mempelajari tingkah laku dan proses mental manusia. Namun di Indonesia, istilah psikolog memiliki makna yang lebih spesifik dan terstruktur.

Menurut definisi yang berlaku di Indonesia, psikolog secara khusus merujuk pada seorang praktisi psikologi yang telah menempuh pendidikan profesi psikologi dengan menempuh masa studi dan memiliki gelar Psikolog. Sementara itu, seorang ahli psikologi yang tidak menempuh pendidikan profesi psikologi disebut sebagai ilmuwan psikologi.

Dalam konteks global, terdapat tiga klasifikasi keahlian psikologi yang menjelaskan arti psikolog dari sudut pandang yang berbeda. Pertama adalah psikolog akademik yang berfokus pada pengajaran dan penelitian. Kedua adalah psikolog terapan yang menerapkan psikologi dalam berbagai lapangan kehidupan seperti komunitas, kesehatan, ekonomi, dan perusahaan. Ketiga adalah psikolog profesi atau psikolog klinis yang menekankan pada praktik klinis.

Mengutip dari buku Ilmu Kesehatan Masyarakat karya Sartika, SKM., M.Kes dkk, psikologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari aktivitas atau tingkah laku individu dalam hubungannya dengan alam sekitarnya. Hal ini menunjukkan bahwa arti psikolog tidak hanya terbatas pada penanganan gangguan mental, tetapi juga mencakup pemahaman tentang interaksi manusia dengan lingkungannya.

2. Jenis-Jenis Psikolog dan Spesialisasinya

Jenis-Jenis Psikolog dan Spesialisasinya (c) Ilustrasi AI

Memahami arti psikolog juga berarti mengenal berbagai jenis dan spesialisasi yang ada dalam profesi ini. Setiap jenis psikolog memiliki fokus dan area keahlian yang berbeda sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Psikolog klinis merupakan jenis yang paling umum dikenal masyarakat. Mereka memeriksa, mendiagnosis, serta merawat pasien yang menderita masalah kesehatan mental dan tekanan psikologis dengan psikoterapi dan konseling. Psikolog klinis dapat memiliki keahlian spesifik di bidang kesehatan mental dewasa dan anak atau memiliki spesialisasi dalam bidang pengobatan terhadap penyalahgunaan obat-obatan.

Psikolog pendidikan mempelajari dan mengamati bagaimana seseorang belajar. Mereka dapat ikut serta dalam membuat instruksi dan strategi untuk mengajar, serta mempelajari mengenai bakat dan masalah kemampuan belajar seseorang. Faktor sosial, kognitif, dan emosional yang berpengaruh pada kemampuan belajar juga menjadi fokus perhatian mereka.

Psikolog industri dan organisasi memiliki fokus pada perilaku di tempat kerja. Mereka membantu proses penyaringan karyawan yang sesuai untuk posisi tertentu, meningkatkan produktivitas karyawan, membuat program pelatihan, memaksimalkan efisiensi, dan mengurangi kerugian perusahaan.

Psikolog sosial mempelajari dan menelaah perilaku dan pola pikir suatu kelompok masyarakat. Mereka meneliti bagaimana sikap, penilaian, cara komunikasi, hubungan interpersonal, dan perilaku agresif yang dapat muncul di suatu kelompok masyarakat.

3. Peran dan Fungsi Psikolog dalam Masyarakat

Peran dan Fungsi Psikolog dalam Masyarakat (c) Ilustrasi AI

Arti psikolog dalam konteks sosial mencakup berbagai peran penting yang mereka jalankan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Psikolog memiliki pengetahuan mendalam tentang pencegahan, diagnosis, dan penanganan terkait masalah kesehatan mental.

Salah satu peran utama psikolog adalah melakukan wawancara psikologis dan psikotes untuk memeriksa dan menilai kemampuan intelektual dan kesehatan mental seseorang. Dari pemeriksaan tersebut, psikolog dapat mengevaluasi tingkat intelektual, kelebihan dan kekurangan kognitif, bakat dan preferensi kerja, serta karakter, kepribadian, dan fungsi psikologis pasien.

Psikoterapi atau konseling merupakan metode utama yang digunakan psikolog dalam menangani pasien. Setelah membuat diagnosis, psikolog akan menangani seseorang yang mengalami gangguan mental, trauma, atau fobia dengan menggunakan berbagai jenis psikoterapi seperti terapi kognitif, perilaku, kognitif-perilaku, interpersonal, humanistik, dan psikodinamika.

Psikolog juga berperan dalam membuat program terapi atau pelatihan yang dilakukan pasien atau klien di berbagai tempat. Program ini diperlukan untuk mengontrol, memperbaiki masalah, atau meningkatkan performa pasien dalam kehidupan sehari-hari.

Mengutip dari Cleveland Clinic, psikolog membantu berbagai kalangan dan dapat menangani banyak jenis masalah perilaku dan kesehatan mental. Mereka juga dapat membantu dengan masalah kehidupan dan hubungan, serta sering diikutsertakan dalam perawatan komprehensif orang dengan kondisi medis tertentu.

4. Kondisi yang Dapat Ditangani Psikolog

Kondisi yang Dapat Ditangani Psikolog (c) Ilustrasi AI

Untuk memahami arti psikolog secara praktis, penting untuk mengetahui berbagai kondisi dan masalah yang dapat mereka tangani. Psikolog dapat mencari tahu, menganalisis penyebab, dan memberikan solusi terhadap permasalahan psikologis yang dialami seseorang melalui perubahan sikap atau gaya hidupnya.

  1. Gangguan Kecemasan - Termasuk gangguan obsesif kompulsif (OCD), fobia, serangan panik, dan post traumatic stress disorder (PTSD)
  2. Gangguan Mood - Seperti depresi dan gangguan bipolar yang mempengaruhi suasana hati seseorang
  3. Kecanduan atau Adiksi - Meliputi kecanduan obat-obatan, alkohol, judi, dan berbagai bentuk adiksi lainnya
  4. Gangguan Makan - Seperti anoreksia dan bulimia yang mempengaruhi pola makan dan hubungan dengan makanan
  5. Gangguan Kepribadian - Termasuk gangguan kepribadian ambang dan berbagai gangguan kepribadian lainnya
  6. Gangguan Psikotik - Seperti skizofrenia atau gangguan kejiwaan lain yang menunjukkan halusinasi atau psikosis
  7. Trauma dan Konflik - Gangguan psikologis terkait kejadian traumatis dan konflik interpersonal

5. Pendidikan dan Kualifikasi Psikolog

Pendidikan dan Kualifikasi Psikolog (c) Ilustrasi AI

Memahami arti psikolog juga mencakup pengetahuan tentang jalur pendidikan dan kualifikasi yang harus ditempuh untuk menjadi seorang psikolog profesional. Di Indonesia, sistem pendidikan psikologi telah mengalami beberapa perubahan yang mempengaruhi definisi dan kualifikasi psikolog.

Pada kurikulum terbaru, seseorang yang ingin menjadi psikolog harus menyelesaikan pendidikan sarjana psikologi (S1) dan magister psikologi profesi (S2). Melalui keputusan bersama antara AP2TPI dan HIMPSI, Magister Profesi Psikologi menempuh masa studi selama 5 semester atau minimal 2,5 tahun dengan gelar M.Psi, Psikolog.

Psikolog dan psikiater memiliki latar belakang akademis yang berbeda meskipun keduanya menangani kesehatan mental. Psikiater adalah lulusan Fakultas Kedokteran yang mengambil spesialisasi kedokteran jiwa dan dapat meresepkan obat. Sementara psikolog menyelidiki penyebab gejala psikologi dari sisi non-medis dan menggunakan pendekatan psikoterapi.

Setiap psikolog yang berpraktik di Indonesia harus tergabung dalam Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI), memiliki Sertifikat Sebutan Psikolog (SSP), dan wajib memiliki Surat Izin Praktik Psikologi (SIPP) sesuai dengan aturan organisasi.

6. FAQ (Frequently Asked Questions)

FAQ (Frequently Asked Questions) (c) Ilustrasi AI

Apa perbedaan antara psikolog dan psikiater?

Psikolog adalah ahli psikologi yang menggunakan psikoterapi untuk menangani masalah mental, sementara psikiater adalah dokter spesialis kedokteran jiwa yang dapat meresepkan obat. Psikolog fokus pada pendekatan non-medis, sedangkan psikiater menangani dari sisi medis dan neurologis.

Kapan seseorang perlu berkonsultasi dengan psikolog?

Seseorang perlu berkonsultasi dengan psikolog ketika mengalami gangguan kecemasan, depresi, masalah hubungan, trauma, fobia, kecanduan, atau masalah psikologis lain yang mengganggu kehidupan sehari-hari. Konsultasi juga diperlukan untuk pengembangan diri dan peningkatan performa.

Apa saja jenis-jenis psikolog yang ada?

Jenis-jenis psikolog meliputi psikolog klinis (menangani gangguan mental), psikolog pendidikan (fokus pada proses belajar), psikolog industri-organisasi (perilaku di tempat kerja), dan psikolog sosial (perilaku kelompok masyarakat). Setiap jenis memiliki spesialisasi dan area keahlian yang berbeda.

Bagaimana cara menjadi seorang psikolog?

Untuk menjadi psikolog, seseorang harus menyelesaikan pendidikan S1 Psikologi, kemudian melanjutkan ke pendidikan profesi psikologi atau S2 Psikologi Profesi, mengikuti uji kompetensi, dan mendapatkan surat izin praktik dari HIMPSI. Proses ini membutuhkan komitmen waktu minimal 6-7 tahun.

Apa yang dilakukan psikolog dalam sesi terapi?

Dalam sesi terapi, psikolog melakukan wawancara psikologis, memberikan psikotes, melakukan psikoterapi atau konseling, dan membuat program terapi khusus. Mereka menggunakan berbagai metode seperti terapi kognitif-perilaku, terapi interpersonal, dan terapi humanistik sesuai kebutuhan pasien.

Apakah psikolog dapat meresepkan obat?

Secara umum, psikolog tidak dapat meresepkan obat karena mereka bukan dokter medis. Namun, di beberapa negara bagian Amerika Serikat, psikolog dengan pelatihan khusus dapat meresepkan obat terbatas. Di Indonesia, psikolog tidak memiliki wewenang untuk meresepkan obat.

Berapa lama proses terapi dengan psikolog?

Durasi terapi dengan psikolog bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat keparahan masalah yang dihadapi. Beberapa masalah dapat diatasi dalam beberapa sesi, sementara kondisi yang lebih kompleks mungkin memerlukan terapi jangka panjang selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun dengan evaluasi berkala.

(kpl/fed)

Reporter:

Rizka Uzlifat

Rekomendasi
Trending