Mengenal Nama-nama Burung: Keanekaragaman Spesies Unggas di Indonesia

Penulis: Chiara Mahardika Kinanti Sarono

Diterbitkan:

Mengenal Nama-nama Burung: Keanekaragaman Spesies Unggas di Indonesia
nama nama burung

Kapanlagi.com - Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan keanekaragaman hayati, termasuk berbagai jenis burung yang tersebar di seluruh nusantara. Jenis burung di Indonesia sangat beragam, mulai dari burung endemik yang hanya ditemukan di wilayah tertentu hingga burung yang umum dipelihara masyarakat.

Keberagaman burung ini mencerminkan kekayaan alam Indonesia yang luar biasa. Setiap spesies memiliki karakteristik unik, baik dari segi fisik, habitat, maupun perilakunya yang membedakan satu dengan lainnya.

Melansir dari BirdLife International, Indonesia menempati posisi keempat dunia dengan memiliki 1.720 spesies burung, di mana sekitar 506 spesies merupakan burung endemik yang hanya dapat ditemukan di Indonesia. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya mempelajari dan melestarikan berbagai nama nama burung yang ada di tanah air.

1. Pengertian dan Klasifikasi Nama Nama Burung

Nama burung merupakan sistem penamaan yang digunakan untuk mengidentifikasi berbagai spesies unggas berdasarkan karakteristik fisik, habitat, atau perilaku khasnya. Setiap burung memiliki nama ilmiah dalam bahasa Latin dan nama lokal yang bervariasi di setiap daerah.

Klasifikasi nama-nama burung umumnya didasarkan pada beberapa kategori utama. Pertama, berdasarkan habitat seperti burung air, burung hutan, dan burung pegunungan. Kedua, berdasarkan ukuran tubuh mulai dari burung kecil seperti kolibri hingga burung besar seperti kasuari. Ketiga, berdasarkan fungsi atau kegunaan seperti burung kicau, burung hias, dan burung konsumsi.

Sistem penamaan burung juga sering mengacu pada ciri khas fisik tertentu. Misalnya burung jalak bali yang dinamai berdasarkan daerah asalnya, atau burung murai batu yang merujuk pada habitat alaminya di daerah berbatu. Nama-nama burung ini membantu para peneliti, penghobi, dan masyarakat umum dalam mengidentifikasi dan memahami karakteristik setiap spesies.

Mengutip dari buku Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Jamak (Multiple Intelligences) karya Dr. Muhammad Yaumi, M.Hum. dan M.A. Dr. Nurdin Ibrahim, M.Pd., pengenalan jenis burung melalui suara dan gambar merupakan metode efektif dalam pembelajaran, terutama bagi anak-anak yang tinggal di daerah perkotaan yang jarang mendengar kicauan burung secara langsung.

2. Burung Endemik Indonesia dengan Nama Unik

Indonesia memiliki banyak burung endemik dengan nama yang mencerminkan keunikan dan kekhasan daerah asalnya. Burung cendrawasih merah (Paradisaea rubra) merupakan salah satu contoh burung endemik Papua yang dijuluki "Bird of Paradise" karena keindahan bulunya yang memukau dengan perpaduan warna coklat, kuning, putih, hijau, hitam, dan biru.

Elang jawa (Nisaetus bartelsi) menjadi burung nasional Indonesia yang dikenal sebagai garuda. Burung predator berukuran sedang ini memiliki panjang sekitar 60 cm dengan bulu berwarna coklat, hitam, dan putih, serta jambul khas di kepalanya. Habitat elang jawa terbatas di hutan tropis Pulau Jawa, membuatnya menjadi salah satu burung paling langka di dunia.

Jalak bali (Leucopsar rothschildi) merupakan maskot Pulau Bali sejak 1991 dengan keindahan bulu putih bersih dan pelupuk mata biru tua yang menawan. Burung berukuran 25 cm ini hanya dapat ditemukan di habitat aslinya di Taman Nasional Bali Barat dengan populasi yang sangat terbatas.

Maleo senkawor (Macrocephalon maleo) adalah burung endemik Sulawesi yang memiliki keunikan dalam cara mengerami telur. Berbeda dengan burung lainnya, maleo tidak mengerami telurnya melainkan menguburnya dalam tanah hingga menetas. Perilaku unik ini membuat nama burung maleo menjadi sangat khas dan mudah diingat.

3. Burung Peliharaan Populer dan Nama-namanya

Jenis burung peliharaan di Indonesia sangat beragam, mulai dari burung kicau hingga burung hias. Murai batu (Copsychus malabaricus) atau yang dikenal sebagai kucica hutan merupakan salah satu burung kicau paling populer karena suaranya yang merdu dan jiwa petarungnya yang tinggi. Burung ini memiliki bulu dominan hitam dengan kombinasi warna merah dan jingga.

Lovebird (Agapornis) menjadi tren di kalangan pecinta burung karena postur tubuhnya yang mungil dan bulu beraneka warna. Burung yang termasuk spesies beo ini memiliki tinggi 13-17 cm dengan berat 40-60 gram. Nama lovebird sendiri merujuk pada sifat burung ini yang hidup berpasangan dan setia pada pasangannya.

Kenari (Serinus canaria) merupakan burung kicau kecil yang populer karena suaranya yang merdu dan mudah dipelihara. Burung asal Kepulauan Canary ini memiliki berbagai varietas warna dan jenis, seperti kenari Yorkshire yang terkenal dengan postur tubuhnya yang besar dan tegak.

Kacer (Copsychus saularis) juga menjadi favorit para penghobi burung kicau karena kemampuan berkicaunya yang lantang dan bervariasi. Burung berukuran sedang ini memiliki bulu hitam mengkilap dengan bagian perut berwarna putih, serta ekor yang sering dikembangkan saat berkicau.

4. Burung Air dan Burung Pantai

  1. Bangau Tongtong: Burung air berukuran besar dengan leher panjang yang hidup di daerah rawa dan sungai.
  2. Kuntul Putih: Burung air berwarna putih bersih yang sering terlihat di sawah mencari ikan kecil.
  3. Blekok Sawah: Burung air berukuran sedang dengan bulu coklat yang aktif di malam hari.
  4. Pecuk Ular: Burung air dengan leher panjang seperti ular yang mahir menyelam untuk menangkap ikan.
  5. Camar Laut: Burung pantai berwarna putih abu-abu yang hidup di daerah pesisir.
  6. Dara Laut: Burung pantai berukuran kecil dengan paruh runcing untuk menangkap ikan.
  7. Trinil Pantai: Burung pantai dengan kaki panjang yang mencari makanan di lumpur pantai.

Mengutip dari Peraturan Menteri LHK No. P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018, banyak burung air dan pantai yang masuk dalam daftar 562 jenis burung yang dilindungi di Indonesia karena populasinya yang terus menurun akibat kerusakan habitat.

5. Burung Pemangsa dan Burung Nokturnal

Kelompok burung pemangsa umumnya memiliki nama yang mencerminkan sifat predatornya. Elang bondol (Haliaeetus leucogaster) merupakan burung pemangsa yang hidup di daerah pantai dan memangsa ikan serta hewan air lainnya. Rajawali (Aquila chrysaetos) adalah burung pemangsa terbesar dengan kemampuan terbang yang luar biasa dan penglihatan tajam.

Alap-alap kawah (Falco peregrinus) dikenal sebagai burung tercepat di dunia dengan kecepatan tukik mencapai 300 km/jam saat menangkap mangsa. Sikep madu (Pernis ptilorhynchus) memiliki keunikan dalam memangsa sarang lebah dan larva serangga.

Burung nokturnal atau burung malam memiliki karakteristik khusus untuk beraktivitas di kegelapan. Burung hantu celepuk (Otus) merupakan burung hantu kecil dengan suara khas "celepuk-celepuk" yang terdengar di malam hari. Serak jawa (Tyto alba) memiliki wajah berbentuk hati dan kemampuan pendengaran yang sangat tajam untuk berburu di kegelapan.

Pungguk coklat (Ninox scutulata) adalah burung hantu berukuran sedang yang aktif berburu serangga dan hewan kecil di malam hari. Nama-nama burung nokturnal ini umumnya mengacu pada suara atau perilaku khas mereka saat beraktivitas di malam hari.

6. Burung Pengicau dan Burung Hias

Dunia burung pengicau di Indonesia sangat kaya dengan nama nama burung yang indah dan bermakna. Cucak hijau (Chloropsis sonnerati) atau cica-daun besar merupakan burung kicau berwarna hijau cerah dengan kemampuan meniru suara burung lain. Pleci (Zosterops) adalah burung kecil dengan lingkaran putih di sekitar mata yang memiliki suara kicau yang merdu.

Anis merah (Geokichla citrina) dikenal karena suara kicauannya yang bervariasi dan kemampuan meniru suara alam sekitar. Hwamei (Garrulax canorus) merupakan burung kicau asal Tiongkok yang populer di Indonesia karena suaranya yang keras dan bervariasi.

Burung hias memiliki daya tarik pada keindahan fisiknya. Mozambik (Serinus mozambicus) adalah burung finch kecil dengan warna kuning cerah yang menarik. Goldfinch (Carduelis carduelis) memiliki kombinasi warna merah, kuning, dan hitam yang sangat indah.

Blackthroat (Serinus atrogularis) merupakan burung finch dengan tenggorokan hitam yang kontras dengan tubuh berwarna kuning. Nama-nama burung hias ini sering mengacu pada warna dominan atau ciri khas fisik yang paling menonjol dari setiap spesies.

7. FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Berapa jumlah spesies burung yang ada di Indonesia?

Indonesia memiliki sekitar 1.720 spesies burung dan menempati posisi keempat dunia dalam hal keanekaragaman burung. Dari jumlah tersebut, sekitar 506 spesies merupakan burung endemik yang hanya dapat ditemukan di Indonesia.

2. Apa saja burung endemik Indonesia yang paling terkenal?

Beberapa burung endemik Indonesia yang terkenal antara lain cendrawasih (burung surga) dari Papua, jalak bali dari Bali, elang jawa yang menjadi lambang negara, dan maleo senkawor dari Sulawesi. Setiap burung ini memiliki keunikan dan keindahan tersendiri.

3. Burung apa saja yang populer dipelihara di Indonesia?

Burung peliharaan populer di Indonesia meliputi murai batu, kacer, lovebird, kenari, cucak hijau, pleci, dan anis merah. Burung-burung ini dipilih karena suara kicauannya yang merdu atau keindahan fisiknya.

4. Mengapa banyak burung Indonesia yang dilindungi?

Banyak burung Indonesia dilindungi karena populasinya yang terus menurun akibat perburuan liar, perdagangan ilegal, dan kerusakan habitat. Pemerintah telah menetapkan 562 jenis burung sebagai satwa yang dilindungi melalui Peraturan Menteri LHK.

5. Bagaimana cara membedakan burung jantan dan betina?

Perbedaan burung jantan dan betina dapat dilihat dari ukuran tubuh, warna bulu, bentuk kepala, dan perilaku. Umumnya burung jantan memiliki warna lebih cerah, ukuran lebih besar, dan suara kicau lebih lantang dibanding betina.

6. Apa fungsi nama ilmiah pada burung?

Nama ilmiah burung menggunakan sistem binomial nomenclature dalam bahasa Latin yang berfungsi sebagai identitas universal. Sistem ini membantu para peneliti di seluruh dunia mengidentifikasi spesies yang sama meskipun memiliki nama lokal yang berbeda-beda.

7. Burung apa yang paling langka di Indonesia?

Beberapa burung paling langka di Indonesia antara lain jalak bali dengan populasi kurang dari 100 ekor di alam liar, elang jawa dengan populasi sekitar 200 ekor, dan cendrawasih yang terus terancam akibat perburuan untuk diambil bulunya sebagai hiasan.

Rekomendasi
Trending