Kapanlagi.com - Setelah diputuskan bersalah atas kasus penembakan rusa langka pada tahun 1998 dan dijatuhi hukuman penjara selama lima tahun, Salman Khan langsung diantar petugas masuk ke dalam tahanan. Masih mengenakan celana jeans dan kemeja, Salman dipenjara di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Jhodpur.

Dilansir dari Pinkvilla.com, Salman Khan mendapatkan nomor tahanan 106 dan menempati sel nomor dua. Sebelum ditahan, petugas Lapas melakukan tes kesehatan kepada aktor bintang film SULTAN tersebut.

"Hasil tesnya bagus, dia tak punya masalah kesehatan. Dia juga tidak meminta apapun. Kami akan memberikan seragam tahanan besok. Saat ini, beberapa petugas jaga ditempatkan berlapis di depan selnya," ujar petugas Lapas.

Salman langsung masuk ke dalam penjara ©indianexpress.com

Petugas ini juga memastikan bahwa Salman Khan tidak mendapatkan perlakuan khusus selama berada di dalam penjara. Selain seragam, ia akan mendapatkan alat mandi dari Lapas. Selain itu juga dapat makanan yang sama seperti para tahanan lainnya.

"Salman dapat kecambah dan lentil seperti tahanan lainnya. Dia tak mengajukan permintaan khusus. Ia hanya komplain soal toilet. Di dalam penjara, semua orang tidur di lantai. Demikian pula dengan Salman. Ia dapat empat selimut untuk alas tidur di penjara," lanjut petugas yang tak mau disebutkan namanya itu.

Saat ini Salman menempati selnya sendirian. Sementara ini tidak ada tahanan lain di sel yang akan ia tinggali sampai lima tahun mendatang. Meski demikian penjagaan di sel Salman tetap diperketat dibanding tahanan lainnya.

Salman Khan dipenjara karena kasus perburuan hewan rusa langka atau yang dikenal dengan nama blackbuck pada tahun 1998 lalu. Kasus Salman Khan ini sudah berlangsung selama bertahun-tahun, namun baru mendapatkan putusan dari pengadilan setelah 20 tahun berlalu.

Belum diketahui bagaimana nasib film Salman Khan setelah ia masuk ke dalam penjara. Sementara ini para pengamat film Bollywood masih menduga-duga soal kerugian yang dialami oleh para produser yang membuat film baru Salman, yang diperkirakan mencapai angka Rp 2 triliun.