Buka Puasa Bersama Artis Dinilai Cukup Efektif Bangkitkan Mental Napi

Kapanlagi.com - Kepala Rumah Tahanan (Rutan) Pondok Bambu, Jakarta Timur Slamet Prihantara Bc.IP, SH menilai, acara buka puasa bersama di Rutan dengan menghadirkan sejumlah artis Ibukota cukup efektif untuk membangkitkan mental para tahanan dan narapidana agar tidak merasa disisihkan.

"Cara seperti ini cukup efektif, karena para napi yang berada di Rutan tidak merasa disisihkan dan mendapat perhatian dari masyarakat yang berada di luar," katanya di sela acara "Buka Puasa Bersama 500 warga Rutan Pondok Bambu" oleh Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Pos Keadilan Peduli Ummat (PKPU) di Rutan Pondok Bambu Jaktim, Jumat.

Menurut dia, dengan memperlakukan para tahanan dan napi secara manusiawi bisa meningkatkan semangat dan mentalitas mereka karena pasti mereka juga akan kembali ke masyarakat.

Acara buka puasa yang diikuti ratusan tahanan dan narapidana itu sendiri diisi dengan Siraman Rohani oleh Ustadz Syahrul Syah serta dihadiri tiga artis Ibukota, Ferina, David Chalik dan Meidiana Hutomo, serta sebuah grup nasyid yang ikut menghibur penghuni Rutan.

Para tahanan dan napi nampak sangat terhibur dengan ceramah Ust. Syahrul Syah yang cukup komunitkatif dalam menyampaikan pesan-pesan religiusnya. Selain itu Ferina dan Meidiana Hutomo dengan bersemangat juga memandu acara kuis yang memberikan berbagai hadiah dan bingkisan.

Di sela-sela ceramah agama, artis sinetron muda David Chalik sempat pula mengungkapkan pengalaman spiritualnya yang cukup menyentuh hati para penghuni Rutan.

David menceritakan bahwa ketika dirinya tengah dirundung masalah, ia memutuskan untuk sholat malam, namun setelah wudhu timbul perasaan ragu apakah sholat malam merupakan solusi bagi masalahnya.

Namun, katanya, begitu sampai di masjid ia didatangi seorang anak kecil yang kelapran dan meminta makan kepadanya. "Seketika itulah saya baru sadar bahwa masih banyak orang yang lebih susah daripada saya," katanya sambil mengingatkan Firman Allah bahwa di dalam kesulitan ada kemudahan. Di antara para tahanan dan napi yang ikut berbuka puasa nampak pula artis muda Faisal yang dihukum dengan tuduhan pemerkosaan. Mantan pemain Sinetron ABG itu terlihat mengenaikan sarung berwarna coklat dengan baju koko dan topi haji berwarna abu-abu.

Faisal, yang baru kali ini menjalani puasa tidak bersama keluarganya, mengaku selama menjalankan ibadah puasa ini hidupnya menjadi lebih teratur bahkan puasa dan tarawihnya hingga saat ini belum pernah "bolong".

"Sedih sih, kalau nanti Takbiran tidak `ngumpul sama keluarga. Tetapi mau apa lagi, jalanin aja," kata Faisal yang mengaku selalu menyempatkan berolahraga menjelang berbuka puasa.

Rutan Pondok Bambu saat ini menampung total 987 penghuni dengan rincian 687 tahanan dan 302 narapidana. Dari 687 orang tahanan, sebanyak 175 orang adalah tahanan anak, 192 orang tahanan pemuda, dan 320 orang tahanan dewasa (wanita semua).

Sedangkan dari 302 narapidana, 78 orang napi anak, 89 orang napi pemuda, dan 135 orang napi dewasa (wanita semua).

Dari segi kasus, untuk tahanan dan narapidana wanita, yang terkait kasus narkotika sebanyak 278 kasus, penipuan 73 kasus, pencurian 63 kasus, penggelapan 45 kasus, dan pemalsuan 6 kasus. Sedangkan untuk tahanan dan napi pria, yang terkait kasus narkotika sebanyak 193 kasus, pencurian 119 kasus, perampokan 40 kasus, ketertiban 38 kasus, dan kesusilaan 21 kasus.

Sementara itu, Direktur PKPU Sahabudin AK mengatakan, kegiatan yang dilakukan lembaganya itu merupakan salah satu bentuk pemberdayaan dan pembinaan mental penghuni Rutan, walaupun modelnya disesuaikan dengan keadaan di lapangan.

Kegiatan insidental buka puasa di Rutan seperti itu juga diadakan PKPU di Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya. Sebelumnya, PKPU juga mengadakan acara seperti di LP Cipinang dan RS Sitanala Tangerang.

Sahabudin mengatakan, dana untuk kegiatan insidentil semacam itu diambil dari donatur, walau kegiatan utama PKPU adalah pemberdayaan zakat, agar para mustahik (penerima zakat) bisa menjadi cukup dan berdaya tidak saja dari segi ekonomi tetapi juga mental.

"Kegiatan buka puasa di Rumah Tahanan dilakukan sebagai bentuk pemberdayaan dari sisi mental. Kita memberi perhatian khusus bahwa mereka juga bagian dari masyarakat yang perlu dapat perhatian," katanya.

(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)

(*/dar)

Rekomendasi
Trending