1. Kepepet

Disebut sebagai bapak podcast Indonesia membuat Adrinao Qalbi tak nyaman. Karena memang yang ia lakukan kala itu hanya sebatas keisengan semata.

"Nggak (nyaman) lah, jadi awalnya tahun 2015 bulan Agustus, ini lebih ke kepepet dari pada kisah inspiratif karena waktu itu kontrak gua jadi penyiar radio abis dan ada series di tv abis juga," ungkap Adriano Qalbi.

"Ya gua kepikiran nyari medium baru, awalnya ngeliat orang ngevlog ah mahal, terus gua nyari yang bisa konsisten, murah, dan intimate, keluarlah podcast," lanjutnya.

2. Melatih Kemampuan Komedi

Menurutnya, dengan terus berbincang lewat podcast akan semakin melatih kemampuan berkomedinya.

Adriano Qalbi pun juga menceritakan awal karirnya yang hanya sebatas pegawai kantoran biasa. Setelah itu, Adriano Qalbi yang awalnya hanya orang kantoran biasa mencoba hal baru yakni menjadi seorang penyiar radio.

"Gua tuh sebetulnya orang kantoran, orang iklan dari tahun 2005, copywriter, terus nyoba stand up tahun2011, abis itu 2012 lepas karir di advertising," ujarnya.

3. Mengenal Stand Up

Lalu singkat cerita, Adriano pun mulai mengenal dunia stand up comedy dari Pandji Pragiwaksono. Naik turunnya kehidupan telah dilalui oleh seorang Adriano Qalbi, namun ternyata dunia stand up comedy yang membawanya berkarir di depan kamera hingga saat ini.

"Nyoba stand up, penyiar radio, bikin series dokumenter lalu dikenal banyak orang salah satunya Angga Dwimas Sasongko, dan Pandji Pragiwaksono yang bawa gua ke radio. Tahun 2013 gua balik lagi ke agensi dan tahun 2017 Angga ajak gua rekanan bikin kantor. Nah akhirnya karena circle production dekat, nah ya udah diajak bikin ini itu, gua kayaknya ada di pertemanan yang tepat aja. Karena gua kepikirannya cuma jadi komedian nggak kepikiran jadi selebriti. Jadi copy writer gua nyaman karena nulis di belakang kamera, cuma stand up yang bikin gua di depan kamera," pungkasnya.