1. Disiksa Selama Satu Jam

Ibunda Miki pun mengungkapkan kalau selama disiksa oleh suaminya, putrinya hanya bisa menangis dan teriak meminta pertolongan. Akibatnya, Miki pun mengalami beberapa luka memar di leher dan bagian tubuh lainnya.

"Selama satu jam disiksa, anak saya cuma bisa teriak dan nangis. Tapi dia nggak berani lapor ke polisi takut dibunuh, karena dia diancam," ungkapnya.

2. Lakukan Visum

Credit: Youtube/Starpro Indonesia

Selang dua hari setelah Miki disiksa oleh sang suami, Pamela langsung melaporkan tindak kekerasan tersebut ke kepolisian. Namun sayangnya, ia tak mengetahui pasti prosedur melakukan visum. Alih-alih ke kantor polisi, Pamela justru membawa putrinya ke rumah sakit terlebih dahulu.

"Kan saya dapat informasi hari Rabu malam, akhirnya hari Kamis saya ke rumahnya mau visum. Saya nggak tahu kalau prosedurnya harus lapor polisi dulu, anak saya langsung saya bawa ke RS Fatmawati jam 1 siang di sana dokternya bilang harus lapor dulu kalau mau visum. Polisinya harus dibawa," ucap Pamela.

3. Miki Berubah Pikiran

Namun sayang, Miki justru berubah pikiran saat mengetahui harus berurusan dengan polisi. Ia yang saat itu berada di mobil bersama orangtua Hansen langsung berubah haluan.

"Akhirnya saya putusin ke polisi, kan saya kebetulan naik motor. Anak saya sama mertuanya naik mobil, tiba-tiba di perjalanan itu terpencar, mereka bukannya ke kantor polisi malah belok ke jalan yang lain. Dari situ saya sudah susah ketemu sama anak saya," sesal Pamela.

4. Dibantu RW Setempat

Credit: Youtube/Starpro Indonesia

Tak menyerah, Pamela bergegas menemui sang anak di kediamannya. Saat dijemput, Miki memang sempat menolak keluar rumah hingga petugas RW setempat dan meminta sang ibunda untuk pulang.

"Mama mau tuntasin semuanya Ki sebelum ada lebih parah lagi. Tolong buka dong Ki, mama tahu Miki ada di rumah. Miki jangan kayak gitu, Hansen tu jahat. Itu nyawa Ki, dia udah ngancem mau ngebunuh Ki," ujar Pamela pada Miki seperti dikutip dari Tribunnews.

"Udah mama pulang aja," kata Miki menolak ajakan sang ibunda. Namun setelah proses negosiasi yang juga melibatkan RW setempat, Miki akhirnya mau melakukan visum.

5. Motif KDRT

Setelah ditelusuri, Pamela menduga kalau motif Hansen melakukan kekerasan ke anaknya adalah karena rasa cemburu. Menurutnya, mantunya itu tak terima apabila Miki berkomunikasi dengan teman-temannya semasa SMP.

"Karena cemburu, padahal Miki itu ibu rumah tangga biasa yang punya dua anak. Dia hanya di rumah nggak boleh kemana-mana, sesekali waktu dia WA sama teman-teman SMP. Dia ajak ngobrol supaya nggak kesepian. Kebetulan WA yang dibaca Hansen yang dari laki-laki akhirnya dia emosi padahal nggak ada apa-apa, nggak pacaran," paparnya.

"Dia emosi, memang Miki nggak boleh berteman dengan siapapun, mau itu perempuan atau laki-laki. Miki harus di rumah terus urus anak-anak," tandas Pamela.