Kapanlagi.com - Dari penggeledahan rumah Aa Gatot Brajamusti, sempat ditemukan brankas yang isinya ternyata narkoba, senjata buatan pabrik dan ribuan amunisi. Aa Gatot Brajamusti akhirnya mengaku senjata tersebut didapat dari pria berinisial AS, dan saat ini polisi menjadikan penemuan tersebut sebagai dasar pengungkapan jaringan penyelundup senjata api.

"Beberapa hari kita dalami, nanti mungkin akan kita dalami terkait AS ini, karena ada di BAP," ujar AKBP Budi Hermanto Kasubid Ranmob Resmob, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (05/09).

Bukan hanya kediaman Aa Gatot Brajamusti, polisi juga berniat melakukan penggeledahan di apartemen Reza Artamevia dan juga kantor PARFI serta Padepokan Brajamusti. Sementara pihak Resmob menegaskan, penyelidikan mereka berkisar kepada kepemilikan senjata api.

Gatot Brajamusti juda diselidiki terkait kemungkinan terlibat jaringan penyelundupan senjata api. ©KapanLagi.com/Budy Santoso

"Akan kita dalami itu, terkait senpi ya. Tapi narkoba Resmob nggak akan ikut campur. Bisa jadi ini kan masih kita jalani. AS ini kenapa, dia terkait saudara GB," tuturnya.

Peraturan di Indonesia terkait kepemilikan senjata api sendiri masih cukup ketat. Karena kasus ini Aa Gatot dijerat dengan Undang Undang Darurat 12-51, dengan ancaman 20 tahun penjara. Selain itu polisi juga berusaha mengungkap jaringan perdangan senjata api ilegal di Indonesia.

"Makanya alasannya itu (jaringan perdagangan senjata api), tapi harus didalami lagi. Apakah rekan-rekan yang terlibat. Rekan-rekan yang terkait perizinan, bukan hanya kasus GB, mana nih jaringan yang terkait sama jaringan ini," ujarnya.

Aa Gatot memiliki senjata api tersebut tanpa disertai surat-surat yang sah secara hukum. Karena itu pihak kepolisian menganggap kasus ini terkait dengan penyelundupan senjata api. "Bukan hanya kasus GB, kita akan mencari juga mana nih penyelundup-penyelundup senjata api di Indonesia," tandasnya.