Zack Lee Penuhi Panggilan Polisi

Kapanlagi.com - Aktor yang juga tunangan Nafa Urbach, Zack Lee akhirnya memenuhi panggilan polisi untuk dimintai keterangan mengenai kasus penganiayaan terhadap Danar Doyo Guritno, adik pemain sinetron Wulan Guritno. Zack datang ke Polda Metro Jaya, Rabu (19/1) sore, dengan status sebagai tersangka tindakan penganiayaan dan pengeroyokan Danar.

Sebelumnya, pihak kepolisian sudah berniat untuk mendatangkan Zack secara paksa bila ia tidak memenuhi panggilan polisi. Tapi untungnya, Zack berhasil datang untuk kemudian dimintai keterangan. Menurut AKBP S Wuryani Nasril CH, Kasubid Publikasi Polda Metro Jaya, selama ini pihaknya sudah beberapa kali melayangkan surat panggilan kepada Zack, namun pemain sinetron itu tak kunjung muncul juga.

Mengenai statusnya sebagai tersangkan, Zack yang saat itu datang mengenakan kemeja warna gelap bergaris itu, menyatakan ketidaktahuannya mengapa ia dinyatakan sebagai tersangka. "Saya sendiri nggak ngerti kenapa kedatangan saya ke sini (Polda Jaya, red.) dengan status tersangka," ujarnya singkat.

Sebelum Zack hadir, pada hari yang sama, kawannya, Jacky Boneno yang juga dilaporkan ke polisi oleh Danar, datang memenuhi panggilan untuk dimintai keterangan dengan tuduhan yang sama. Sementara, Nafa Urbach telah terlebih dahulu memenuhi panggilan polisi pada hari Sabtu (15/1) dan Minggu (16/1).

Kasus pemukulan Danar ini berlangsung 1 Januari 2005, atau pada malam pergantian tahun baru di Manna Lounge, Taman Ria Senayan, Jakarta Pusat. Danar saat itu menegur tindakan Jacky yang berusaha menggoda kekasih Danar, Sarah Marhula Usman. Baru saja Dana akan menegur, kepalanya dihantam dengan sebuah botol minuman olah Zack.

Usai kejadian itu, Zack mengaku tidak memukul Danar. Yang ada malah ia bermaksud melerai dan mencegah pertengkaran. "Kalau mau ke Polda (Kepolisian Daerah Metro Jaya) silakan, aku nggak takut karena aku enggak salah," tegas Zack usai kejadian itu.

Akibat pemukulan itu, kening Danar terluka dan harus dijahit dengan 25 jahitan. Melihat adiknya dianiaya, sang kakak, Wulan Guritno tidak bisa tinggal diam. Ia ingin adiknya untuk menuntut keadilan dan memperkarakan kasus ini pada pihak berwenang.