'JINGGA', Kisah 4 Anak Tunanetra Yang Melihat Cahaya Dalam Gelap
Diperbarui: Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Tentu akan terasa sangat menyenangkan ketika kita bisa melihat, merasakan, hingga bermain di bawah terik matahari dan menari bersama hujan. Tapi bagaimana dengan mereka yang terlahir tanpa bisa atau bahkan divonis tidak bisa melihat? Hanya gelap dan suara yang mereka tahu.
Ya, meski kita berada dan menginjak bumi yang sama, bukan berarti mereka bisa merasakan hal yang sama. Hanya saja, mereka masih memiliki kesempatan untuk memilih hidup dan mewujudkan mimpinya dibanding menyerah tanpa bisa berbuat apa-apa dengan keadaan.
Hal inilah yang kemudian dibawa dan tertuang dalam film JINGGA. Berada di bawah arahan langsung Lola Amaria, film JINGGA bercerita tentang seorang anak yang bernama senada dengan judul film tersebut. Setelah divonis buta, Jingga pun memulai langkah barunya saat masuk ke SLB (Sekolah Luar Biasa).
Apakah Jingga mampu menemukan cahaya dalam keterbatasan yang ia miliki? © Lola Amaria PRODUCTIONS
Di tempat inilah ia kemudian bertemu dengan Marun, Nila, Magenta. Meski mereka memiliki keterbatasan dalam penglihatan, namun 3 sahabat ini berusaha menunjukkan pada JIngga kalau mereka tetap bisa hidup mandiri dan melakukan sesuatu.
Bersama, 4 anak remaja ini kemudian membentuk grup musik dan menyiapkan rekaman untuk sebuah kompetisi. Hanya saja, apakah Jingga mampu melalui hari-hari baru dan menemukan kembali semangat hidupnya? Bagaimana dengan perjuangan Ibu Jingga yang berusaha untuk terus membantu anaknya menemukan cahaya dan dunianya setelah divonis buta?
Semua ini akan terjawab dalam film JINGGA yang akan dirilis pada 25 Februari mendatang. Dengan menghadirkan sederet bintang atas seperti Ray Sahetapy, Keke Soeryokusumo, Hifzane Bob, Hany Valery, Qausar HY, Aufa Assegaf, Isa Raja Loebis, Joshua Pandelaki, dan Nina Tamam, tentu kisah 4 remaja yang berusaha agar bisa melihat cahaya dalam kegelapan akan jadi sesuatu yang menarik untuk disimak.
Ya, meski kita berada dan menginjak bumi yang sama, bukan berarti mereka bisa merasakan hal yang sama. Hanya saja, mereka masih memiliki kesempatan untuk memilih hidup dan mewujudkan mimpinya dibanding menyerah tanpa bisa berbuat apa-apa dengan keadaan.
Hal inilah yang kemudian dibawa dan tertuang dalam film JINGGA. Berada di bawah arahan langsung Lola Amaria, film JINGGA bercerita tentang seorang anak yang bernama senada dengan judul film tersebut. Setelah divonis buta, Jingga pun memulai langkah barunya saat masuk ke SLB (Sekolah Luar Biasa).

Di tempat inilah ia kemudian bertemu dengan Marun, Nila, Magenta. Meski mereka memiliki keterbatasan dalam penglihatan, namun 3 sahabat ini berusaha menunjukkan pada JIngga kalau mereka tetap bisa hidup mandiri dan melakukan sesuatu.
Bersama, 4 anak remaja ini kemudian membentuk grup musik dan menyiapkan rekaman untuk sebuah kompetisi. Hanya saja, apakah Jingga mampu melalui hari-hari baru dan menemukan kembali semangat hidupnya? Bagaimana dengan perjuangan Ibu Jingga yang berusaha untuk terus membantu anaknya menemukan cahaya dan dunianya setelah divonis buta?
Semua ini akan terjawab dalam film JINGGA yang akan dirilis pada 25 Februari mendatang. Dengan menghadirkan sederet bintang atas seperti Ray Sahetapy, Keke Soeryokusumo, Hifzane Bob, Hany Valery, Qausar HY, Aufa Assegaf, Isa Raja Loebis, Joshua Pandelaki, dan Nina Tamam, tentu kisah 4 remaja yang berusaha agar bisa melihat cahaya dalam kegelapan akan jadi sesuatu yang menarik untuk disimak.
Yakin Kamu Nggak Melewatkan Hal Ini?
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
(kpl/ntn)
Editor:
Natanael Sepaya
Advertisement
More Stories
Advertisement
Advertisement