Kapanlagi.com - Gejolak sosial dan politik pasca Pilpres belum sepenuhnya reda, malah makin memanas setelah adanya kontroversi Pilkada langsung dan dipilih oleh pemerintah. Akibatnya, politisi cantik Wanda Hamidah pun tak bisa luput dari masalah tersebut. Malahan, Wanda harus terusir dari partainya sendiri.

Di antara kedua kutub yang sedang memperjuangkan aspirasi masing-masing terkait Pilkada, Wanda lebih memilih mendukung Jokowi-JK, yang membela Pilkada langsung tetap diadakan. Menurutnya, itu adalah pilihan nurani. Karena itu pula, mantan anggota DPR DKI Jakarta itu dipecat dari partai yang menaunginya selama ini, PAN.

"Konsekuesi logis dari langkah politik sudah saya pikirkan. Risiko pemberhentian (oleh Partai) saya itu ada," ujarnya saat menggelar konferensi pers, di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (16/9).

"Saya berharap PAN sebagai partai reformasi mengerti, memahami dan menelaah mengapa saya melakukan hal tersebut dan melakukan itu sebagai auto-kritik sebagai kebijakan-kebijakannya," lanjutnya.

Nama Wanda di kancah politik memang dibesarkan oleh partai tersebut. Meskipun dipecat, Wanda mengaku tak kecewa sama sekali. Pasalnya, ini adalah keputusan yang sudah bulat dan tepat baginya.

"Kalau dibilang saya sedih, iya, tapi ini bukan kekecewaan pribadi. Kalau mengusung amanat bangsa bisa saya lakukan di mana saja. Bisa di Parpol, bisa di luar parpol. Ini bukan kekecewaan pribadi, saya melihat ada obligasi yang merampas hak-hak masyarakat, hak-hak yang memilih langsung Pemda dan Pilkada," tegas Wanda.

Wanda mengatakan tak akan masuk Parpol manapun setelah tak lagi bersama partainya. Akan tetapi, mantan aktivis 98 ini bakal lantang memperjuangkan aspirasi masyarakat secara mandiri atau bergabung dengan kelompok mahasiswa.