Kapanlagi.com - Dwi Ria Latifa mengaku pada 16 November 2010, didatangi Axel dan Sean, yang meminta didampingi untuk melaporkan ibunya, Khadijah Azhari alias Ayu Azhari. Keduanya mengaku mengalami tindak kekerasan, baik secara fisik maupun psikis.Ayu telah menelantarkan mereka dengan mengusir dari rumah tinggalnya di apartemen Simprug. Sehingga mereka harus tinggal secara berpindah-pindah. "Puncaknya 25 November 2010, mereka datang ke apartemen, diusir dan dicaci oleh satpam yang menggiring mereka keluar. Anak mereka juga nggak diperkenankan datang ke kediaman ibu Ayu Azhari, supaya mereka tidak boleh ke sana. Itu terakhir kali mereka mendatangi ibunya," ungkap Dwi Ria Latifa di di Kantornya Jl. Ki.S. Mangunsarkoro No.4, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (10/12).Pada 5 Desember 2010, mereka membawa rekaman handphone adiknya, Atiq (Suilaiman Atiq, 12 tahun) yang intinya Atiq meminta sambil menangis, merengek ikut kakaknya kabur, karena di rumah diperlakukan kasar oleh mamanya. "Karena takut dengan mama, sering digigit, ditendang kemaluannya, ingin bersekolah, aku sudah tidak kuat, aku lebih baik mati. Tapi mereka nggak bisa bawa Atiq karena mereka saja sudah terlunta-lunta. Atiq juga ingin ke Finland saja," ungkap Ria mencuplik beberapa bagian rekaman dimaksud.Tepatnya pada Senin (6/12), Axel, Sean dan ayah kandung Sean, Teemu Yusuf Ibrahim meminta Ria untuk mendampingi atau memberi kuasa hukum untuk melaporkan Ayu Azhari atas tindak pidana kekerasan fisik dan psikis."Tapi mereka minta melaporkan jangan somasi. Saya putuskan mensomasi dulu saja," tegas Ria.