Kapanlagi.com - Aktris senior Christine Hakim menilai keberadaan Festival Film Indonesia sebagai salah satu elemen penting dalam perfilman Indonesia. Tak sekadar ajang penghargaan kepada para insan perfilman, FFI juga punya dampak bagi masyarakat dan juga pariwisata setempat.
Dalam setiap tahun penyelenggaraannya, FFI diadakan di kota-kota berbeda. Dua tahun terakhir, FFI diadakan di kota Yogyakarta dan juga Semarang. 
"Kita akan mendapatkan apresiasi masyarakat di tempat tersebut. Apresiasi ke insan film juga, tourism promotion juga," ujarnya ketika ditemui di Peluncuran FFI 2014 di hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (17/10).
Christine Hakim pun mengungkap bahwa di masa keemasannya, FFI sampai dicontoh oleh Malaysia. Menilik sejarah baik tersebut, ia pun merasa nelangsa dengan keadaan FFI Indonesia yang justru terpecah belah. 
"Sekarang kenapa kita kepecah-pecah. Kalau mau serang jangan FFI-nya. FFI ini betul-betul sangat besar dampaknya buat kemajuan film Indonesia," tambahnya. Salah satu pembaharuan yang kini dilakukan FFI adalah memadukan golongan tua dan muda untuk bersama-sama melakukan pembaharuan konsep penyelenggaraan FFI.
Hal senada diakui oleh Reza Rahadian yang juga tergabung merancang penyelenggaraan FFI 2014 di Palembang nanti. Ia memberikan penekanan pada sistem penyelenggaraan satu ajang penghargaan saja. "Kalau ada 1 festival film, dana yang digelontor kan kan ga perlu dua-duanya nih, cukup satu. Kita fokus di FFI, sehingga penyelenggaraan lebih festive, anggaran cukup, gak ada alesan tiba-tiba pemenang dapat sekian, dan lain-lain," pungkasnya.