Aa Gatot Brajamusti Dikeluarkan Secara Tidak Hormat Dari PARFI

Diterbitkan: Senin, 05 September 2016 20:30 WIB

Aa Gatot Brajamusti © KapanLagi.com®/Budy Santoso

Kapanlagi.com - Status Aa Gatot Brajamusti kini telah menjadi tersangka setelah ia ditangkap atas kepemilikan narkoba pada hari Minggu (29/8), di Lombok, NTB. Gara-gara status tersangka ini pula, Aa Gatot juga kehilangan jabatannya sebagai Ketua Umum PARFI.

Bukan hanya kehilangan jabatan, ruangan Aa Gatot di PPHUI juga digeledah oleh pihak kepolisian dan hasilnya ada beberapa barang yang diamankan. Penggeledahan ini juga disaksikan oleh M Thamrin Lubis yang menjabat sebagai Kepala Sekretariat PARFI dan memang diminta untuk menjadi saksi.

"Kalau saya lihat itu file surat. Kayak ada sesuatu yang diamankan oleh pihak kepolisian. Ada plastik timah putih diamankan. Cuma itu yang dibawa. Iya saya diminta (jadi saksi). Saya kepala sekretariat PARFI kan. Paling banyak file diamankan, tapi ada sesuatu barang. File nggak diamankan hanya ada barang. Dapat dari brankas Gatot," kata Thamrin saat dijumpai di PPHUI, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (5/9).

Thamrin kemudian menjelaskan posisi Gatot yang dicopot sebagai ketum PARFI. Menurutnya saat kongres itu terpilih dua DPO dan ketum. Karena yang menjabat sebagai ketum berstatus sebagai tersangka, maka ia langsung otomatis dicopot jabatannya.

Isi brankas Aa Gatot © KapanLagi.com®

"Ketum sudah tersangka, yang memegang DPO. Kalau ada kekosongan, AD ART menjelaskan DPO berhak menunjuk ketua. (Yang dilakukan Gatot) Itu melakukan kesalahan kode etik. Dalam AD ART memang, jika melanggar kode etik akan dikeluarkan secara tidak hormat," jelas Thamrin.

PARFI menyayangkan dengan apa yang terjadi pada Gatot, karena selama ini ia dikenal sebagai pribadi yang baik dan peduli kepada anggota. Bahkan Aa Gatot membawa 57 anggota PARFI umrah tiga tahun lalu. Aa Gatot juga disebut sangat peduli dengan keuangan para anggota. Namun Thamrin tak tahu dari mana mantan atasannya itu dapat dana tersebut.

"Secara finance dia memang peduli. Apalagi lihat orang susah pasti dibantu. Gini, saya dengan Aa Gatot lima tahun lalu. Dulu dia punya tambang batu bara di Kalimantan Tengah. Dia kerjasama dengan bupati di sana. Usaha masih jalan kita nggak ngerti. Itu yang saya tahu," pungkas Thamrin.