Kapanlagi.com - Ternyata Marshanda sendiri lama dalam situasi kebimbangan antara melawan atau membiarkan mamanya terus melakukan penindasan terhadap dirinya. Dia berlarut-larut mengaku bingung menghadapi perilaku mamanya itu.

"Aku sendiri melalui proses yang istilahnya maju-mundur, di mana aku dilema juga. Mama melakukan banyak hal-hal yang bisa dibilang abuse (pelecehan) dan nggak cuma aku yang menyaksikan dan merasakan tapi banyak orang di sekelilingku dan mantan-mantan manajer aku," kata Marshanda kepada Alvin Adam di acara Just Alvin, Minggu (10/8).

"Mereka mencoba warming, istilahnya mereka bilang, 'Bokab lu itu memanfaatkan keuangan dan segala macam yang aku hasilkan'. Tapi ada dilema, 'Tapi ini kan nyokab gue. Gue harus gimana?" sambungnya.

Marshanda kini sedang terlibat perseteruan dengan ibunya. Dia merasa mengalami pemasungan karena dipaksa berobat di RS Abdi Waluyo selama 8 hari sejak, yakni sejak Sabtu (27/7) hingga Minggu (3/8). Dia disuntik lemas dan dijaga preman agar orang lain tidak bisa dikunjungi.

Dia juga mengaku sejak kecil dijadikan mesin ATM oleh ibunya, Riyanti Sofyan. Seolah ibunya selalu membuat dirinya kelihatan sakit jiwa sehingga tidak boleh berpisah dari dirinya. Dia tidak mengizinkan Marshanda tinggal mandiri, meski sudah menikah dan punya anak. Urusan kontrak tetap dipegang sang mama.

"Ada yang mengingatkan lho kan sudah 17 tahun, lu sudah punya KTP, lu punya hak untuk kontrak-kontrak segala macam. Udahlah tanda tanda tangan sendiri dong. Kalau agak susah, kalau sulit lu minta laporan keuangan ke mama tiap bulan. Dan itu aku lakukan, dan itu tidak pernah dikasih selalu dialihkan pas ada yang minta aku dimaki-maki segala macem," kisahnya.

Usaha Marshanda mendapat laporan keuangan justru berbuah kemarahan. Padahal dia hanya ingin mendapatkan laporan itu setiap bulan, sementara urusan semuanya tidak masalah di selesaikan oleh mamanya.

"Tapi aku melihatnya, perlakuan mama itu sangat meremehkan, marah-marah segala macem, sampai menjatuhkan, seolah aku jahat banget, aku pingin minta bukti-bukti. 'Chaca kok nggak percaya sama mama, sambil nangis-nangis gitu segala macam. Jadinya kayak, ya udahlah gue nggak bisa ngapa-ngapain," kisahnya.