Bukan Sekuel Tapi Menampilkan Cuplikan Film Pertama?
Diperbarui: Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Produser film JOKOWI ADALAH KITA, KK Dheeraj mengaku film yang diproduksinya bukan sekuel dari film pertama JOKOWI (THE LIVING LEGEND). Meskipun bukan sekuel, sutradara Ronny Mepet mengaku akan mengambil sebagian adegan film yang pertama. Kok gitu?
“Kita bikin 85 persen untuk film JOKOWI ADALAH KITA. 15 persen dari yang pertama. Skenario ngikutin. Kita butuh flashback masa kecil Jokowi. Awalnya mau syuting baru semua jadinya panjang. Kemudian kita putuskan ambil dari yang pertama,” ujar Ronny Mepet saat dihubungi KapanLagi.com®.
Meskipun mengambil adegan dari film pertama, Ronny kekueh menyebut filmnya bukan sekuel film yang pertama. “Bukan sekuel, hanya flashback cerita beda. Romance-nya lebih ke bumbu, rekayasa. Karena kita gak pernah melihat kejadian sebenarnya. Sebuah film harus ada entertain,” jawabnya.
JOKOWI ADALAH KITA © KapanLagi.com®/Muhammad Rasyad
Film ini mengisahkan kehidupan Joko Widodo saat menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta. Kisah blusukan yang populer juga menjadi bahan cerita. “Porsinya, perjalanan film blusukan 40 persen. Hubungan dengan keluarga istri dan anak 30 persen. Selebihnya di kantor,” paparnya.
Ronny menjamin penonton tidak akan kecewa karena film ini tetap kuat di unsur kisah nyata. “Secara keseluruhan, 60 persen true story, pernah dilakukan, sehingga tervisualkan,” katanya.
“Kita bikin 85 persen untuk film JOKOWI ADALAH KITA. 15 persen dari yang pertama. Skenario ngikutin. Kita butuh flashback masa kecil Jokowi. Awalnya mau syuting baru semua jadinya panjang. Kemudian kita putuskan ambil dari yang pertama,” ujar Ronny Mepet saat dihubungi KapanLagi.com®.
Meskipun mengambil adegan dari film pertama, Ronny kekueh menyebut filmnya bukan sekuel film yang pertama. “Bukan sekuel, hanya flashback cerita beda. Romance-nya lebih ke bumbu, rekayasa. Karena kita gak pernah melihat kejadian sebenarnya. Sebuah film harus ada entertain,” jawabnya.

Film ini mengisahkan kehidupan Joko Widodo saat menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta. Kisah blusukan yang populer juga menjadi bahan cerita. “Porsinya, perjalanan film blusukan 40 persen. Hubungan dengan keluarga istri dan anak 30 persen. Selebihnya di kantor,” paparnya.
Ronny menjamin penonton tidak akan kecewa karena film ini tetap kuat di unsur kisah nyata. “Secara keseluruhan, 60 persen true story, pernah dilakukan, sehingga tervisualkan,” katanya.
Berita Seputar Film Indonesia Lainnya
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
(kpl/uji/sic)
Reporter:
puji puput
Advertisement
More Stories
Advertisement
Advertisement