Kapanlagi.com - Karena waktu pernikahan yang tak disepakati dua belah pihak akhirnya Joy Tobing dan Daniel Sinambela memutuskan untuk menikah dengan cara paraja (nikah yang disahkan secara adat Batak walaupun tanpa persetujuan orang tua). Dan karenanya, mereka pun akan mengupayakan perdamaian pada orang tua Joy mengenai perkawinan tersebut."Kita berdua ingin menghendaki menikah, langkah selanjutnya bisa disikapi dengan baik dan saya tahu Daniel sayang sama keluarga dan nanti akan ada langkah damai. Dan apabila apa yang kita lakukan salah, saya ingin duduk bersama dan kita berdua tidak akan mundur dan apapun halangan rintangan itu dan langkah selanjutnya adalah langkah damai dan keluarga besar kami bisa melanjutkan adat kami nagok (perayaan besar). Semua ada tahapannya dan kita serahkan kepada keluarga," terang Joy saat ditemui di Gedung Tranka, Jalan Raya Pasar Minggu, Jaksel, Jumat (19/03).Daniel pun mengiyakan apa yang dikatakan oleh Joy. "Kita sudah menyelesaikan proses adat dan kita menunggu keluarga Joy dan kita lakukan dengan kasih. Kita sudah menemui ketua adat setempat dan masih dibangun upaya damai," ungkap Daniel.Di sinipun Daniel mencoba meluruskan bahwa dirinya sudah berstatus duda saat menikah dengan Joy."Saya ingin bercerita, saya sudah bercerai dan 17 Februari 2010 hak asuh anak sama saya di Pengadilan Negeri Medan dan tahapan pemberkatan di gereja sudah dilalui," tambahnya."Dalam adat Batak, kondisi sudah buruk dan masalah semakin timbul. Mereka tidak senang saya menikah dengan cara ini dan yang mewakilkan adalah Om saya. Dalam ajaran Tuhan dilarang cerai karena manusia. Di sini saya tidak melihat suku atau apapun, saya mencintai Daniel dengan apa adanya," pungkas Joy.