Dikritik Oleh Sutradara 'THE RAID', Deddy Corbuzier Serang Balik
Diperbarui: Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Beberapa saat lalu, sutradara dari film laga THE RAID, Gareth Evans melemparkan sebuah kritik pedas untuk proyek film garapan Deddy Corbuzier, TRIANGLE lewat akun Instagram. Pria asal Wales itu mencibir beberapa hal terkait pembuatan film dari sang Master, seperti tidak membayar pemerannya hingga tak menggunakan alat pengaman ketika syuting.
Masih belum diketahui secara pasti apakah akun bernama @ghuwevans itu memang resmi milik Gareth. Namun Deddy tak bisa tinggal diam melihat ada yang terkesan menghina karya ciptanya bersama Chika Jessica, Volland Humonggio, dan juga Indro Warkop itu dengan kata-kata kasar.
"Kamu bilang pada kita untuk berhenti membuat film laga? Apakah genre ini punyamu? Apakah kamu merasa tidak aman? Kami terima kritik, namun TIDAK DENGAN KATA (maaf) S*** DAN F*** DAN STUPID," tulis Deddy di Instagram sambil mengunggah postingan Gareth.
Deddy sebenarnya tahu betul jika THE RAID karya Gareth adalah sebuah masterpiece yang diakui dunia. Namun tetap saja, ia tak terima dengan ucapan Gareth dan sedikit menyindir balik.
"Mr Evans, atau siapapun kamu. Karya anda THE RAID memang luar biasa dan terima kasih untuk komentarmu, tapi kita melakukan ini sesuai cara kita, bukan caramu. Kita tidak membandingkan TRIANGLE dengan karya hebatmu. Kita melakukan apa yang kita bisa dengan apa yang kita punya dan kita mengambil semua risiko sendiri, termasuk para pemeran. Kita semua setuju dengan hal itu. Kamu bahkan bukan orang Indonesia dan menggunakan kata (maaf) f*** itu tidak bisa diterima di sini. Inilah alasan kenapa kreativitas itu buruk. Foto ini di-copy dari IG seseorang yang bernama Gareth Evans yang mengupload kata-kata di deskripsi youtube saya dan menggunakan kata-kata kasar untuk mengkritik karya kami, karya anak Bangsa Indonesia" pungkas Deddy.

Seperti diketahui, sejak berhenti dari dunia sulap, mantan suami Kalina ini sibuk mengurus pembuatan proyek film bertajuk TRIANGLE yang kini sudah memiliki dua seri, The Golden Side dan The Red Side. Deddy memang mengaku jika film ini dibuat hanya dengan menggunakan smartphone, para pemeran yang terlibat di dalamnya sama sekali tak dibayar, dan semua aksi adu jotos dilakukan tanpa alat pengaman.
Apa pendapat kalian mengenai film Deddy ini? Pantaskah dikritik secara pedas seperti yang dikatakan Gareth Evans? Tulis komentarmu yuk.
Jangan Lewatkan!
(Kondisi Fahmi Bo makin mengkhawatirkan, kini kakinya mengalami sebuah masalah hingga tak bisa digerakkan.)
(kpl/gtr)
Guntur Merdekawan
Advertisement