Klarifikasi Pihak SCTV Terkait Tudingan Alur Cerita Dewasa di Sinetron 'Dari Jendela SMP'

Penulis: Editor KapanLagi.com

Diterbitkan:

Klarifikasi Pihak SCTV Terkait Tudingan Alur Cerita Dewasa di Sinetron 'Dari Jendela SMP'
Dari Jendela SMP / Credit: Instagram - darijendelasmp_official

Kapanlagi.com - Salah satu sinetron terbaru andalan SCTV, Dari Jendela SMP menuai pro dan kontra dari publik. Sebagian pemirsa menganggap ceritanya unik dan berbeda dari kebanyakan sinetron lainnya, namun tak sedikit pula yang menganggap klasifikasinya tak sesuai dengan tema remaja karena menceritakan tentang kehamilan di luar nikah.

Bahkan, beberapa orang mulai melaporkan tayangan Dari Jendela SMP ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk ditinjau ulang. Menanggapi aduan yang masuk, pihak KPI pun kini tengah melakukan kajian lebih jauh mengenai sinetron tersebut.

Sementara itu, pihak SCTV membenarkan jika saat ini antusiasme pemirsa terhadap Dari Jendela SMP begitu tinggi. Dan menurutnya, kehadiran pro dan kontra itu adalah sebuah hal yang wajar.

"Jadi sebetulnya kita sangat senang karena dalam seminggu penayangan ternyata peminatnya sangat banyak. Kalau kita lihat dari pengalaman sebelumnya, hampir semua sinetron yang peminatnya banyak pasti akan menjadi pro dan kontra. Pasti ada yang nggak senang, ada yang mengecam dan mereka nggak suka," ungkap David Suwarto selaku Deputy Director Programming SCTV Saat dihubungi KapanLagi.com melalui sambungan telepon, Selasa (7/7/2020).

1. Klarifikasi Tentang Alur Cerita Kehamilan di Luar Nikah

Lebih jauh, David mengklarifikasi tentang cerita hamil di luar nikah yang jadi perdebatan pemirsa. Menurutnya, sudah banyak sekali alur cerita yang diubah dan disesuaikan dari kisah aslinya, yakni buku Mira W dengan judul serupa.

"Kebetulan Dari Jendela SMP ini diadaptasi dari buku Mira W yang sudah lama beredar, temanya kehamilan saat usia SMP. Tapi kita mengetahui bahwa ini adaptasi untuk tontonan TV, jadi kita ubah ceritanya supaya tidak ada kehamilan saat SMP, hanya kesalahpahaman saja," sambung David.

David pun mencoba menjabarkan kronologi dari ceritanya untuk menegaskan jika tidak ada unsur dewasa sama sekali dalam sinetron Dari Jendela SMP.

"Kalau pemirsa nonton, dari episode pertama saja sudah dikasihin soal test pack yang digunakan itu expired, tapi info itu nggak ketangkap sama yang beli test pack sehingga dikira hamil. Sebetulnya kalau pemirsa nonton, tidak akan ada pertanyaan soal hamil atau tidak hamil. Udah pasti nggak hamil. Pemirsa di rumah pasti tahu karena ini tontonan rakyat, tontonan televisi, kita pasti tidak akan ada adegan dewasa. Apa yang terjadi, yang diduga-duga menjadi proses kehamilan adalah mereka janjian, lalu kebetulan hujan dan ketiduran. Saat bangun dikira hamil. Ini kan anak SMP yang lugu dan nggak tahu apa-apa mengira ketiduran bareng aja bisa hamil. Jadi sebenarnya seperti itu," papar David.

(Rumah tangga Tasya Farasya sedang berada di ujung tanduk. Beauty vlogger itu resmi mengirimkan gugatan cerai pada suaminya.)

2. Sudah Dipertimbangkan Matang-Matang Sebelum Produksi

Dari Jendela SMP tayang di bawah payung SinemArt yang dikenal sudah melahirkan berbagai tayangan populer di Indonesia. Bahkan sebelum memulai kerjasama dan produksi, pihak SCTV juga sudah mempertimbangkan banyak hal terkait alur cerita dari tiap tayangannya.

"SinemArt mereka sudah tahu arahan-arahan dan limitasi dari KPI seperti P3 SPS. Tanpa P3 SPS pun kita punya hati nurani untuk tidak merusak bangsa. Jadi kita sangat berhati-hati. Makanya kalau dilihat konten SCTV itu tidak ada yang mistis dan yang horor karena kita mau menjaga kualitas tayangan. Karena itu production house yang kita ajak kerjasama, Sinemart dalam hal ini, sudah otomatis menyensor diri sendiri. Mereka juga atur kalau tidak akan ada kehamilan saat SMP. Nanti kalau ceritanya mereka sudah SMA atau di universitas tiba-tiba hamil ya udah lah ya. Kalau saat SMP mendingan jangan deh. Begitu. Dan ternyata tebakan mereka betul juga kan," tutup David.

Rekomendasi
Trending