Bagi penggemar game balap tentu sudah tak asing dengan tajuk Need For Speed. Seri permainan yang diedarkan Electronic Arts sejak tahun 1994 tersebut berhasil menjadi waralaba video game paling sukses sepanjang masa. Maka tak ada yang salah ketika Touchstone Pictures bersama DreamWorks dengan sangat percaya diri mengadaptasinya dalam bentuk live action.Film yang dibesut mantan stuntman Scott Waugh ini berkonsentrasi pada karakter pria bernama Tobey Marshall (Aaron Paul) yang berusaha keras mempertahankan bengkel peninggalan sang ayah. Dalam kondisi membutuhkan uang tersebut, ia mendapat tawaran dari musuhnya yang seorang pengusaha, Dino Brewster (Dominic Cooper), untuk berbisnis mobil dengan pembagian hasil cukup besar.Konflik bermula saat Tobey dipenjara akibat ulah Dino yang menantang adu balap hingga menewaskan Pete, sahabatnya. Begitu keluar dari penjara, Tobey menghubungi tim-nya untuk membalas dendam pada Dino lewat ajang balap bergengsi De Leon yang hadiahnya sangat menggiurkan.
That was fun! Itulah kata yang keluar begitu selesai menyaksikan film ini. Ya, NEED FOR SPEED memang menawarkan sesuatu yang generik dalam jalinan plotnya. Bahkan ending-nya saja sudah bisa ditebak seperti resep usang kebaikan lawan kejahatan. Namun bukan itu yang membuat film ini menjadi begitu asyik untuk disimak.Scott Waugh yang sebelumnya membesut ACT OF VALOR sukses memberikan orgasme kebut-kebutan seru dengan minimnya efek CGI. Dan bagi penggemar seri game populer ini, kamu tidak akan kecewa karena versi filmnya menawarkan apa yang diinginkan. Selain mobil-mobil mewah (namun palsu, tentu saja) seperti Ford Mustang yang menjadi selebritis di sepanjang film, Buggati Veyron, McLaren P1, Koenigsegg Agera sampai Lamborghini Sesto Elemento, NEED FOR SPEED juga memberikan kebrutalan balapan mobil di tempat ekstrem.
Namun secara pribadi saya tidak terlalu suka dengan performa Aaron Paul di sini. Dia terlihat berusaha begitu keras menjadi alpha male yang baik, karakter utama yang menjadi impian setiap wanita. Sayangnya, yang tersaji di layar hanyalah aktor sok cool dengan suara diberat-beratkan.Yang paling mencuri perhatian justru akting Imogen Poots sebagai gadis British bernama Julia Maddon dan Michael Keaton yang menjadi Monarch, tuan rumah kompetisi balap underground.Bila film ini mampu mengeruk kesuksesan, adalah sebuah hal wajib bagi DreamWorks mengembangkannya menjadi lebih besar. Bahkan bisa menyaingi FAST & FURIOUS yang selama lebih dari satu dekade merajai fitur film balapan mutakhir Hollywood.